Investasi Tak Capai Target, Bahlil: COVID Meluluhlantakkan Ekonomi

Investasi Tak Capai Target, Bahlil: COVID Meluluhlantakkan Ekonomi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 14 Mei 2020 23:16 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Foto: Mohammad Wildan/20detik
Jakarta -

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pandemi COVID-19 atau Corona telah berdampak pada ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Dia menilai Corona telah meluluh lantahkan sendi-sendi perekonomian dunia.

"Terkait persoalan investasi di tengah COVID, ini adalah fase membuat tidak enak semua orang di dunia. Ini berdampak sistemik, masif, dan terstruktur. Jadi tidak hanya politik saja, tapi berkat COVID ekonomi begitu juga," ujar Bahlil dalam acara diskusi yang diselenggarakan duabelasbros melalui webinar bersama Sandiaga Uno, Kamis malam (14/5/2020).

"COVID ini telah meluluhlantakkan sendi ekonomi di semua negara termasuk Indonesia," lanjutnya.

Bahkan, karena Corona, Bahlil pesimistis target realisasi investasi Rp 886 triliun tidak tercapai. Saat ini dia sedang mengevaluasi untuk menurunkan target realisasi investasi tersebut.

"Target realisasi 2020 sebenarnya itu Rp 886 triliun, tapi kami meyakini bahwa ini nggak akan tercapai, malah Triwulan II akan ada penurunan besar dan dalam sekali. Sekarang, kita lagi evaluasi target realisasinya mau direvisi," jelas Bahlil.

Dia memaparkan realisasi penanaman modal asing (PMA) saja sudah merosot di triwulan I-2020. Dia menjelaskan selama tiga bulan pertama tahun 2020 realisasi investasi menyentuh angka Rp 210,7 triliun.


Jumlahnya lebih banyak penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 112,7 triliun atau sekitar 53%, sementara PMA-nya cuma Rp 98 triliun atau sekitar 46,5%.

"Kajian mendalam kita ini dampaknya ke FDI kita, kita menemukan di satu titik di PMA kita menurun," ungkap Bahlil.

Namun Bahlil mengaku tak mau melulu mengeluh, saat ini pihaknya justru fokus untuk menggenjot realisasi investasi dalam negeri. Dia mengatakan pihaknya sedang fokus memberi kemudahan para investor dalam negeri.

"Nah maka sekarang kita mau genjot PMDN kita. Kita asistensi pengusaha dalam negeri untuk lakukan hal yang belum maksimal selama ini, kesulitannya apa, mau insentif apa," kata Bahlil.

Sektor mana saja yang masih menjanjikan? Klik halaman selanjutnya.



Sementara itu pengusaha nasional Sandiaga Uno bicara soal sektor-sektor yang menjanjikan untuk melakukan investasi di tengah pandemi Corona. Dia menilai ada beberapa sektor usaha justru tumbuh subur di tengah Corona.

Dia menyebut sektor kesehatan sedang naik daun di tengah pandemi. Kemudian, ada juga sektor teknologi, bahkan dia menyebut sudah muncul profesi baru berupa event organizer acara video conference.

"Beberapa sektor bertahan, kita lihat sektor kesehatan semuanya booming. Semua ingin masuk ke sini. Kemudian sektor teknologi juga sama, dengan banyaknya teleconferencing ini booming semua, investasi di online meeting muncul lah event organizernya," papar pria yang akrab disapa Sandi ini.

Bahkan investasi sektor pendidikan di tengah kemajuan teknologi juga dinilai Sandi menjanjikan. Dia menilai banyak pihak mulai membuka fasilitas pembelajaran online.

"Kemudian ada massive online open course, ada disrupsi di sektor pendidikan yang tadinya terbatas kini jadi lebih mudah," kata Sandi.


Industri makanan pun sebetulnya menjanjikan menurut Sandi, dia menilai saat ini makanan cepat saji akan sangat digemari masyarakat. Tak lupa dia mengingatkan usaha makanan juga harus dihubungkan ke ecommerce.

"Food (makanan) ini juga kita pastikan bakal bagus. Harus dilihat peluangnya, bikin bahan makanan cepat saji, frozen food, dan jangan lupa harus terhubung dengan digital e-commerce," ungkap Sandi.


Hide Ads