Pandemi Corona memaksa restoran dan bar untuk membatasi tempat duduk dan konsumen yang masuk, terutama pada akhir pekan. Social distancing dianggap tidak akan menguntungkan restoran mesti diperbolehkan dibuka.
Seperti tiga restoran milik Ryan Pernice, Table & Main, Osteria Mattone dan Coalition Food & Beverage masih belum dibuka. Pernice khawatir kesehatan karyawan dan pelanggannya.
Selain itu, Blaiss Nowak, Restoran Georgia miliknya akan mulai dibuka jika pembatasan sosial telah dicabut. Beberapa pemilik restoran lainnya mengatakan mereka akan tetap tertutup daripada terbuka dengan pembatasan konsumen dan tempat duduk.
Dikutip dari CNN, Senin (18/5/2020), sentimen itu tersebar luas. Di Italia, ribuan pemilik restoran telah memprotes langkah jarak sosial yang diusulkan pemerintah, yang akan berlaku ketika restoran diizinkan untuk dibuka kembali pada 1 Juni.
Sama halnya di Inggris, sebagian bar dan restoran tidak yakin mereka akan bertahan dengan kebijakan jarak sosial. Menurut survei lebih dari 260 perusahaan yang memilih tetap tutup jika jarak sosial masih diberlakukan.
Irlandia dikenal dengan budaya pub-nya dan hampir 8% dari pekerja negara itu bekerja di industri minuman dan perhotelan. Pemerintah Irlandia telah menetapkan bisnis restoran akan diizinkan buka kembali pada 10 Agustus. Namun, belum memberikan pedoman tentang jarak sosial.
Vintners 'Federation of Ireland mengusulkan pelarangan restoran untuk mengadakan live musik, memberikan jarak antar meja, minimal tidak lebih dari empat orang per 10 meter persegi.
(ang/ang)