Perusahaan Ini Tetap Terapkan WFH Permanen Meski Corona Berakhir

Perusahaan Ini Tetap Terapkan WFH Permanen Meski Corona Berakhir

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 19 Mei 2020 10:32 WIB
Caucasian girl working on computer laptop


***These are our own 3D generic designs. They do not infringe on any copyrighted designs.***
Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Jakarta -

Perusahaan dompet digital AS, Square, akan mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Bahkan meski masa karantina karena pandemi Corona telah berakhir.

Square akan menyusul Twitter sebagai perusahaan yang akan bekerja dari rumah secara permanen. Kedua perusahaan ini juga dimiliki oleh miliuner teknologi Jack Dorsey.

"Kami ingin karyawan dapat bekerja di tempat yang menurut mereka paling kreatif dan produktif. Selama beberapa minggu terakhir, kami telah belajar banyak tentang apa yang diperlukan orang untuk melakukan peran secara efektif di luar kantor, dan kami akan terus belajar sambil berjalan," kata juru bicara Square dilansir dari CNBC, Selasa (19/5/2020).

Square dan Twitter adalah satu-satunya perusahaan teknologi kawasan metropolitan San Francisco, Bay Area, yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah secara permanen. Di sisi lain, perusahaan teknologi lainnya macam Google dan Facebook hanya mempekerjakan karyawannya dari rumah hanya hingga akhir tahun ini, di tengah-tengah masa krisis Corona.

Sementara itu Dorsey pernah mengatakan model tenaga kerja terdistribusi akan memperluas kelompok perekrutan perusahaan. Talenta terbaik menurutnya bisa ditemukan di mana saja, lagipula menurut Dorsey tidak semua orang mau tinggal di San Francisco

"Kita bisa mendapatkan talenta di mana saja. Ada banyak orang di luar sana yang tidak ingin pindah ke San Francisco. Mereka merasa nyaman bekerja di kantor yang jauh lebih kecil atau hanya di rumah," kata Dorsey dalam sebuah acara JP Morgan.

Dorsey sendiri memang telah lama menganjurkan untuk pekerjaan jarak jauh. Bahkan, tahun lalu dia mengumumkan bahwa dirinya akan tinggal di Afrika hingga setengah tahun 2020 dan terus menjalankan dua perusahaannya dari sana. Namun, setelah adanya pandemi Corona, Dorsey mempertimbangkan langkah itu.




(eds/eds)

Hide Ads