Pelaku industri pariwisata membutuhkan dana talangan dari pemerintah untuk memulai kembali bisnisnya begitu pandemi COVID-19 melandai. Menurut Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy, 60-70% pelaku pariwisata terancam tutup permanen.
Selama virus Corona merebak, industri pariwisata terpaksa disetop untuk mencegah penularan. Namun di saat yang sama mereka tetap harus membayar berbagai keperluan sehingga mulai kehabisan uang, khususnya industri berskala kecil.
"Maka dari itu, menurut saya perlu sekali bahwa barangkali untuk supaya industri ini jalan kembali agar dapat diberikan dana talangan oleh pemerintah, itu perlu, supaya geliat usaha itu bisa jalan," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (19/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengusaha Mau Buka Sektor Pariwisata Juli |
Untuk saat ini pihaknya memang belum mengajukan hal tersebut ke pemerintah karena memahami kondisi yang sedang terjadi.
"Kita dukung dulu pemerintah untuk menyelesaikan Corona itu. Kita ke situ dulu konsentrasi kita karena polanya di situ, biang keroknya lah istilahnya, biang keroknya di Corona. Tapi kalau Corona sudah down, sudah landai grafiknya ya baru kita juga berpikir," ujarnya.
Setelah kondisi sudah membaik usai pandemi COVID-19, pihaknya berharap ada dukungan pemerintah untuk menghidupkan kembali industri pariwisata.
"Tapi kita sudah berpikir sekarang bagaimana menghidupkan perusahaan-perusahaan ini, baik kecil maupun menengah, terutama UMKM dan lain-lain," tambah Didien.
(toy/ara)