Australia mengancam akan mengadukan China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal ini dilakukan setelah China akan memberlakukan tarif untuk impor gandum asal Austrarilia.
Mengutip Financial Times Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengungkapkan Australia sangat kecewa dengan pemberlakuan tarif impor gandum sebesar 80%. Dia menyebut tarif ini bisa mempengaruhi pendapatan petani hingga 2 miliar dolar Australia.
"Kami punya hak untuk mengajukan banding atas masalah ini. Petani Australia adalah yang paling produktif di dunia dan beroperasi tanpa subsidi dari pemerintah," kata Birmingham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan, Australia adalah negara yang tidak menghendaki perang dagang. Mereka berupaya untuk menyelesaikan masalah ini dengan negosiasi yang baik. Birmingham menyebut, China salah paham dalam membuat fakta dan hukum serta aturan anti dumping dalam kasus ini.
Baca juga: RI Mesti Sabar, Impor Bahan Baku Obat Antre |
Sebelumnya Kementerian Perdagangan Cina pada Senin mengonfirmasi akan memberlakukan tarf 73,6% dan 6,9% pada impor biji-bijian asal Australia. Hal ini karena impor tersebut dianggap merusak industri lokal.
Padahal satu minggu sebelumnya, Cina juga telah menghentikan impor daging merah dari Australia.
Profesor di Australian National University Hugh White menyebut penerapan tarif impor gandum oleh Cina ini adalah sebagai salah satu pesan tidak senangnya Cina dengan Canberra.
Hubungan Cina dan Australia memang dingin sejak 2017 saat Canberra mengeluarkan undang-undang tentang campur tangan asing. Satu tahun kemudian, Canaberra melarang produk Huawei untuk berpartisipasi dalam jaringan telepon 5G di wilayah tersebut.
(kil/fdl)