Sugiharto: Pupuk Langka Karena Tak Ada Sinergi
Selasa, 20 Des 2005 18:45 WIB
Jakarta - Langkanya pupuk di sejumlah wilayah di Indonesia merupakan bukti tidak adanya sinergi antara produsen dengan distributor."Kelangkaan pupuk yang terjadi di beberapa tempat merupakan salah satu bukti tidak terjadinya sinergi, meskipun memang disebabkan karena adanya biaya distribusi oleh lini keempat, yakni ritel," kata Menneg BUMN Sugiharto.Hal itu disampaikan Sugiharto usai mengikuti rapat koordinasi di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (20/12/2005).Pemerintah terus melakukan operasi pasar terkait terjadinya kelangkaan pupuk di sejumlah daerah. "Saya memang sudah raker dengan seluruh BUMN pupuk untuk melakukan operasi pasar di mana rawan terjadi kelangkaan pupuk," kata Sugiharto.Selain operasi pasar, pemerintah juga akan mengamankan kebijakan pemerintah tentang patokan harga eceran tertinggi (HET) pupuk yang sebesar Rp 1.050 per kg.Selain operasi pasar, pemerintah akan melakukan pelurusan fungsi dari holding pupuk yang tidak dijalankan secara murni, yang berdampak terjadinya kelangkaan pupuk di pasar.Saat ini holding pupuk nasional yakni Pusri perlu dilakukan semacam sinergi terhadap strategi distribusi, pemasaran, manajemen keuangan, pengelolaan utang, serta investasinya sendiri. Karena walaupun saat ini kepemilikan Pusri adalah 100 persen milik pemerintah, namun sinergi tersebut belum terjadi.Mengenai pasokan gas untuk produsen pupuk, saat ini pemerintah sudah memberi simulasi jangka pendek, menengah dan panjang kepada PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Selain itu juga telah melakukan swap gas sebanyak 10 persen pasokan dengan Pupuk Kaltim I yang dijamin tidak akan mengganggu pasokan gas kepada Pupuk Kaltim.
(qom/)