Bersama dengan Avianca Holdings SA Kolombia dan Virgin Australia Holdings Australia yang terlebih dahulu mengajukan kebangkrutan ke AS untuk berupaya merestrukturisasi utang mereka.
"Kami telah menerapkan serangkaian langkah-langkah sulit untuk mengurangi dampak gangguan industri yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi pada akhirnya jalan ini merupakan pilihan terbaik," kata Chief Executive Officer LATAM Roberto Alvo. Dikutip dari Reuters, Selasa (26/5/2020).
Delta Air Lines Inc adalah pemegang saham terbesar di LATAM, setelah tahun lalu membayar US$ 1,9 miliar setara Rp 28 triliun (kurs Rp 14.750/dolar US) untuk 20% saham. LATAM mengatakan telah mendapatkan pendanaan dari pemegang saham utama lainnya, hingga US$ 900 juta (13 triliun) dalam pembiayaan debitur yang dimiliki.
"Sejauh diizinkan oleh hukum, grup akan menyambut pemegang saham lain yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proses ini untuk memberikan pembiayaan tambahan," kata pihak LATAM.
Menurut Pengadilan Kepailitan A.S. di Distrik Selatan New York, LATAM mencatat aset dan liabilitas dalam kisaran US$ 10 miliar (Rp 147 triliun) dan US$ 50 miliar (Rp 737 triliun).
Baca juga: Inilah Maskapai Paling Ramah Lingkungan 2018 |
(dna/dna)