Erick Thohir Blak-blakan Soal New Normal di BUMN

Erick Thohir Blak-blakan Soal New Normal di BUMN

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 27 Mei 2020 06:25 WIB
Ketua Umum KOI, Erick Thohir, saat memberikan keterangan terkait pengamanan penyelenggaraan Asian Games 2018, di Kantor KOI, Jakarta, Jumat (15/01/2016). Erik Thohir dengan tegas menyatakan kalau KOI dan 41 pengurus cabang olahraga di Indonesia sama sekali tidak terpengaruh dengan gangguan kecil yang sempat melanda Ibu Kota. Rengga Sancaya/detikcom.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir buka suara mengenai The New Normal di BUMN. Erick menjelaskan, dalam new normal sistem bekerja akan berubah tidak seperti biasanya.

Bahkan, pihaknya telah melakukan pemetaan pada BUMN. Lanjut Erick, ada BUMN yang cara kerjanya bisa jaga jarak bahkan jarak jauh (long distance).

"Jadi new normal di BUMN memang cukup lebar kalau kita lihat, mau tidak mau nanti sistem bekerja tidak seperti hari ini. Kita sudah me-mapping bisa beberapa BUMN harus dilakukan dengan jaga jarak, jaga jaraknya bahkan long distance dengan digital ini harus kita lakukan," katanya dalam acara webinar, Selasa kemarin (26/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, ada BUMN yang sulit mengatur jarak ini. Erick bilang, maka protokol COVID-19 harus dilakukan dengan sebaik mungkin.

"Karena ada BUMN yang tidak bisa mengikuti protokol bener-bener dilakukan. Contoh aja di airport kalau masyarakat harus ada di airport tidak mungkin dilepas seperti itu, tentu dengan protokol yang baik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lanjut Erick, untuk BUMN pertambangan bisa melakukan sistem pelaporan digital.

"Ada juga kayak pertambangan kita harus bener-bener coba sistem reporting memakai distance karena bisa. Jadi selama yang bisa dengan sistem digital kita harus lakukan," ujarnya.

Erick bilang, yang bakal menjadi sorotan ialah sektor transportasi. Dia menuturkan, yang menjadi permasalahan adalah pada antreannya.

"Seperti di kereta kalau kebuka PSBB yang menjadi sorotan terbesar pasti transportasi darat bagaimana mengatur bagaimana masyarakat bisa nggak ngantrenya 1 meter, duduk keretanya kita ada silang-silang, tapi begitu antrenya problem," ungkapnya.

Erick Thohir sendiri telah mengeluarkan surat edaran kepada Direktur Utama BUMN agar melakukan sejumlah langkah antisipasi The New Normal. Dalam lampiran surat tersebut disebutkan, pada fase I tanggal 25 Mei pegawai di bawah 45 tahun masuk kerja.

Erick menegaskan, maksud surat tersebut ialah agar BUMN menyiapkan protokol sebelum bekerja.

"Karena itu kemarin sempat heboh-heboh dikit ketika membuat surat edaran kepada seluruh direksi BUMN. Sebenarnya surat edaran itu kita ingin semua BUMN sebelum bekerja harus punya protokol COVID-nya jangan hanya masuk kerja," katanya.

Terangnya, maksud tanggal 25 Mei bukan berarti pegawai BUMN tidak menjalankan Lebaran. Adanya surat tersebut, kata dia, agar BUMN sudah siap ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan sewaktu-waktu.

"Itu memang kita target 25 tidak lain bukan karena nggak lebaran, kita lebaran dong. Supaya kalau tiba-tiba tanggal 26 ada kebijakan ada pelonggaran PSBB kita nggak bingung. Kita tahu masing-masing Pemda punya tanda kutip keputusan masing-masing pelonggaran PSBB sesuai kondisi masing-masing," jelasnya.

Jelasnya, masing-masing protokol COVID-19 BUMN berbeda-beda. Maka itu, pihaknya melakukan pemetaan dari awal. Dia menuturkan, sebanyak 86% sudah siap dengan protokol COVID-19 itu.

"Alhamdulillah hasil mapping 86% BUMN siap. Ini yang menarik, ada yang nggak siap. Yang nggak siap kita pandu, kita guidance, kita coaching supaya nggak blunder di lapangan," ujarnya.



Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads