Sudah 6.364 Kendaraan Ditolak Masuk Jabodetabek karena Tak Punya SIKM

Sudah 6.364 Kendaraan Ditolak Masuk Jabodetabek karena Tak Punya SIKM

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 28 Mei 2020 17:40 WIB
Sebuah bus diputarbalikkan petugas saat melintasi Pos pengecekan KM 47 B, Tol Jakarta-Cikampek. Alasannya para penumpang di dalamnya tidak dapat menunjukkan sejumlah persyaratan.
Foto: 20detik
Jakarta - Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo melaporkan bahwa masih banyak masyarakat yang mencoba masuk ke Jakarta tanpa memiliki surat izin keluar masuk (SIKM).

Syafrin mengatakan setidaknya bada 6.364 kendaraan yang gagal masuk Jakarta. Kendaraan tersebut dipaksa untuk putar balik ke daerah asalnya.

"Banyak sekarang itu masyarakat tidak memiliki SIKM mencoba masuk. Sekarang data kami posisi sampai semalam, total yang sudah diputar balikkan di wilayah Jabodetabek yang mencoba masuk itu ada 6.364 kendaraan," kata Syafrin dalam dialog bersama Gugus Tugas COVID-19, Kamis (28/5/2020).

Modusnya, banyak masyarakat mengaku bekerja di daerah Karawang dan mau pulang ke rumah. Namun saat dicek rumahnya ternyata di Jakarta. Saat ditanya bekerja di mana pun tidak bisa menjelaskan.

"Biasanya mereka bilang kerja di Karawang rumahnya dekat situ, begitu kita tanya rumahnya, identitasnya rumahnya di Jakarta. Pekerjaan di mana di Karawang pun nggak bisa jelaskan, itu lah yang kita putar balikkan," jelas Syafrin.

Syafrin pun mengimbau kepada warga Jabodetabek yang terlanjur mudik ataupun berada di luar kota ebih baik untuk tidak kembali. Setidaknya hingga dua minggu ke depan, dia mempersilakan orang-orang ini menetap di kampungnya dulu.

"Saya imbau kepada warga Jabodetabek yang sudah terlanjur keluar Jabodetabek untuk dua minggu ke depan anda silakan bertahan di kampung saja, silakan bangun kampung," ungkap Syafrin.

Dia menjelaskan saat ini Jabodetabek sedang memasuki tahap akhir pemutusan mata rantai wabah Corona. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah, jaga jarak, dan mengenakan masker.

"Jangan balik dulu ke Jabodetabek, karena saat ini kami sedang memasuki tahap akhir untuk memutus mata rantai pandemi. Mari berada di rumah jaga jarak dan gunakan masker," ujar Syafrin.


(dna/dna)

Hide Ads