Pemandian Umum di Rusia Diserbu Warga Usai Lockdown Dicabut

Pemandian Umum di Rusia Diserbu Warga Usai Lockdown Dicabut

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 31 Mei 2020 12:30 WIB
A couple wearing face masks, amid concerns of the COVID-19 coronavirus, walks in front of a huge banner for the upcoming 75th anniversary of the victory over Nazi Germany in World War II that is used to cover a building under renovation in central Moscow on May 7, 2020. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP)
Ilustrasi/Foto: AFP/DIMITAR DILKOFF
Jakarta -

Sauna umum di Rusia, 'banya' diserbu warga usai status lockdown dicabut dari negara tersebut. Perempuan Rusia berbondong-bondong ke sana untuk menikmati fasilitas air panas setelah enam minggu ditutup.

Pemandian umum ini adalah satu-satunya cara bagi banyak orang Rusia yang tinggal di kota-kota kecil untuk membersihkan diri karena tidak memiliki pasokan air panas di rumah. Di Tutayev, sebuah kota sekitar 300 kilometer (km) timur laut Moskow di Sungai Volga, hanya 71% dari 40.000 populasi memiliki fasilitas itu.

"Ini merupakan keharusan bagi kami karena kami tidak dapat membersihkan diri. Bagaimana mungkin (tidak membersihkan diri), pandemi atau tidak pandemi?" kata salah satu pengunjung banya, Svetlana Travnikova dilansir dari Reuters, Minggu (31/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang resepsionis, Tamara Bryukova mengenakan masker dan sarung tangan karet saat bertugas. Ia menyebut pengunjung yang datang tak pernah berhenti bahkan untuk sampai satu minggu ke depan sudah penuh.

Orang-orang harus booking terlebih dahulu untuk membatasi pengunjung yang masuk agar bisa jaga jarak sosial. Sebelum masuk juga pengunjung dilakukan tes suhu dan ruang uap seperti aula didisinfeksi setiap 90 menit.

ADVERTISEMENT

Kepadatan pengunjung terjadi karena banyak pemandian umum serupa yang masih ditutup sebagai tindakan lockdown. Keputusan itu diambil oleh otoritas lokal sesuai dengan situasi di lapangan.

Pejabat lokal di wilayah Yaroslav, di mana Tutayev berada, sempat merekomendasikan banya agar bekerja tanpa pengunjung atau online untuk mencegah penyebaran virus. Namun usulan itu sempat menyebabkan kemarahan publik saat itu.

"Banya yang bekerja dari jarak jauh tanpa pengunjung adalah lelucon. Ketika orang tidak bisa mandi, itu juga risiko kesehatan," kata warga Tutayev, Vladimir Kolomenskiy.




(eds/eds)

Hide Ads