1,1 Juta Nelayan Bakal Dapat BLT, Nilainya Rp 600 Ribu/Bulan

1,1 Juta Nelayan Bakal Dapat BLT, Nilainya Rp 600 Ribu/Bulan

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 31 Mei 2020 15:30 WIB
Nelayan di pantai utara Jakarta masih melaut di tengah pandemi COVID-19. Namun penjualan ikan hasil tangkapan menurun akibat pandemi tersebut.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pemerintah menyiapkan insentif untuk nelayan berupa bantuan langsung tunai (BLT). Targetnya adalah 1,1 juta nelayan yang terdampak pandemi COVID-19. Nilai bantuannya adalah Rp 600 ribu per bulan.

"Mereka akan menerima jumlah dana seperti BLT yang lain termasuk BLT dana desa, yang kurang lebih angkanya sekitar Rp 600.000 per bulan per KK (Kartu Keluarga)," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin dalam konferensi pers virtual, Minggu (31/5/2020).

Awalnya pemerintah ingin memberikan bantuan kepada nelayan dalam bentuk sarana dan prasarana. Namun di kondisi pandemi COVID-19 itu dirasa kurang cocok sehingga diputuskan dalam bentuk tunai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diputuskan jangan (dalam bentuk sarana dan prasarana) karena belum tentu sarana dan prasarana itu dia butuh. Yang dia sangat butuh adalah bagaimana dia bisa bertahan hidup dulu," jelasnya.

Anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan program bantuan tersebut adalah Rp 1,2 triliun. Menurutnya pemerintah sudah menyiapkan dananya.

ADVERTISEMENT

"Ada permintaan tambahan dana kurang lebih sekitar Rp 1,2 triliun untuk tambahan khususnya untuk BLT khusus nelayan. Jadi itu sudah siap. Pemerintah sudah mengakomodir," tambahnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menjelaskan ada beberapa skema program bantuan yang akan diberikan ke petani dan nelayan. Pertama melalui program jaring pengaman sosial.

"Pastikan 2,7 (juta) petani dan buruh tani miskin dan 1 juta nelayan dan petambak harus masuk dalam bantuan sosial yang kita adakan baik PKH, bantuan sosial tunai, BLT desa, paket sembako dan program gratis subsidi listrik. Tujuan utama dari skema program ini adalah meringankan beban biaya konsumsi rumah tangga dari keluarga-keluarga kurang mampu termasuk petani dan nelayan miskin," kata Jokowi saat membuka ratas virtual, Kamis (28/5/2020).




(toy/eds)

Hide Ads