Akuisisi raksasa fashion mewah Louis Vuitton (LVMH) terhadap Tiffany & Co tampaknya terancam batal. Sebagaimana diketahui, akhir November 2019 lalu, LVMH resmi mengakuisisi Tiffany & Co dengan harga US$ 16,2 miliar setara Rp 243 triliun (kurs Rp 15.000/US$).
Akan tetapi, sejak adanya pandemi Corona, penjualan industri mode terkoreksi secara mendalam. Sehingga, dimungkinkan kerja sama keduanya terancam gugur atau tidak berlanjut sesuai dengan perjanjian awal mereka.
Baru-baru ini, saham Tiffany & Co anjlok hampir 9%. Tak lama dari itu, tepatnya Selasa (2/6) kemarin, Dewan LVMH langsung mengadakan pertemuan di Paris untuk membahas anjloknya saham Tiffany tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dulang Uang dari Bisnis Tas Bekas Bermerek |
Mengutip CNBC Business, saat diwawancarai terkait kabar miring tersebut, Dewan LVMH lebih banyak berbicara tentang keprihatinannya atas kondisi pandemi COVID-19 saat ini dan protes akan kematian George Floyd di tangan kepolisian Minneapolis.
Soal nasib akuisisinya dengan Tiffany, LVMH enggan berkomentar dan mengaku prihatin serta berharap yang terbaik bagi keberlanjutan merek dagang barang mewah tersebut.
Di sisi lain, Tiffany pun bungkam saat dikonfirmasi berbagai media.
(fdl/fdl)