Pandemi COVID-19 turut menghantam sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Akibat merebaknya virus Corona di Indonesia, 70% pelaku UMKM berhenti produksi alias 'mati suri'.
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) Indonesia bersama para konstituen dan mitra pelaksana, terhadap 571 perusahaan pada April 2020.
"Hasilnya mengejutkan bahwa walau (merebaknya virus Corona) waktunya hanya dua atau tiga bulan, 70% UMKM menyatakan setop produksi dan 90% dari mereka, hampir semuanya bilang bahwa cash flow mereka terdampak," kata Manajer Proyek SCORE-ILO Januar Rustandie dalam diskusi online yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Rabu (3/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum dapat dipastikan apakah mereka yang saat ini setop produksi hanya bersifat sementara atau permanen.
"Saya ingin menyampaikan bahwa komposisi 70% atau 2/3 dari mereka yang setop produksi, itu sangat mengkhawatirkan. Entah itu dia setop produksi sementara atau dia setop produksi untuk jangka seterusnya," jelasnya.
Mereka yang memilih untuk menyetop produksi disebabkan oleh menurunnya permintaan terhadap produk yang dihasilkannya. Sementara itu hanya sekitar 27,8% UMKM yang masih mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19
"Yang masih bisa bertahan hanya berjumlah 27,8% dari semua responder. Kebanyakan dari mereka temporary setop karena mengalami pengurangan order yang mereka terima," tambahnya.
(toy/eds)