Dana Haji Nganggur Dipakai untuk Apa?

Dana Haji Nganggur Dipakai untuk Apa?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 03 Jun 2020 17:30 WIB
Haji 2019 (Ardhi Suryadhi/detikcom)
Foto: Haji 2019 (Ardhi Suryadhi/detikcom)
Jakarta -

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memastikan dana haji akan aman di rekeningnya. Mengingat dana haji tahun ini tidak terpakai karena pemerintah meniadakan keberangkatan haji 2020.

"Dana tersebut memang tersimpan di rekening BPKH dan jika tidak dipergunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji akan dikonversi ke dalam mata uang rupiah dan dikelola oleh BPKH. Dana konversi rupiah itu sendiri nantinya tetap akan tersedia dalam rekening BPKH yang aman dan dipergunakan dalam menunjang penyelenggaraan ibadah haji," berdasarkan keterangan resmi BPKH yang dikutip detikcom, Rabu (3/6/2020).

Kepala BP-BPKH, Anggito Abimanyu menyebut per Mei 2020 dana haji yang dikelola senilai lebih dari Rp 135 triliun. Uang itu dalam bentuk rupiah dan valuta asing yang dikelola secara professional pada instrumen syariah yang aman dan likuid.

Sebelumnya beredar kabar jika dana haji sebesar US$ 600 juta untuk membantu memperkuat rupiah. Ia mengklarifikasi jika berita yang beredar tersebut merupakan ucapannya saat di acara internal Halal Bihalal Bank Indonesia pada 26 Mei 2020, bukan setelah pemerintah mengumumkan haji ditunda pada 2 Juni 2020.


"Pernyataan tersebut adalah bagian dari ucapan silaturahmi secara online kepala BP-BPKH kepada Gubernur dan jajaran Deputi Gubernur BI," jelasnya.

Di depan Gubernur dan Deputi Gubernur BI, Kepala BP-BPKH menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri 1441 H dan memberikan update mengenai Dana Haji, di antaranya Dana Kelolaan, Investasi dan Dana Valuta asing serta kerja sama BI dan BPKH mengenai kantor di Bidakara, pengelolaan Valuta Asing dan rencana Cashless Living Cost Haji dan Umrah.

"Menteri Agama pada tanggal 2 Juni 2020 (mengumumkan haji 2020 ditiadakan). Pada tanggal 2 Juni 2020, Kepala BP-BPKH sama sekali tidak memberikan pernyataan terkait dengan pembatalan haji 2020, apalagi menyangkut kaitannya dana US$ 600 juta tersebut," tegasnya.




(hns/hns)

Hide Ads