Ada Tatap Muka, Biaya Pelatihan Peserta Pra Kerja Bisa Rp 7 Juta

Ada Tatap Muka, Biaya Pelatihan Peserta Pra Kerja Bisa Rp 7 Juta

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 08 Jun 2020 21:30 WIB
Ilustrasi Kartu Pra Kerja
Foto: Ilustrasi Kartu Pra Kerja (Tim Infografis: Luthfy Syahban)
Jakarta -

Pelaksanaan pelatihan tatap muka program Kartu Pra Kerja akan berdampak pada biaya pelatihan yang diterima oleh setiap pesertanya. Adapun, saat ini pelaksanaan tatap muka di era new normal masih dikaji oleh komite.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, biaya pelatihan tatap muka program Kartu Pra Kerja bisa mencapai Rp 7 juta per orang.

"Bantuan pelatihan untuk peserta hanya Rp 1 juta, tapi kenyataannya pelatihan offline lembaga pelatihan rata-rata nilainya Rp 5 juta, dari Rp 3 juta sampai Rp 7 juta. Sekarang online tidak bisa mengakses pelatihan offline," kata Panji dalam video conference, Jakarta, Senin (8/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini setiap peserta mendapat biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta. Biaya tersebut digunakan untuk membeli paket pelatihan yang disediakan oleh 8 mitra platform digital. Adapun, total dana yang sekarang diterima adalah Rp 3.550.000 juta per orang dan sudah termasuk insentif sebesar Rp 2.400.000.

Menurut Panji, pelaksanaan pelatihan offline atau tatap muka masih dalam review komite. Sehingga dalam waktu dekat belum bisa dilaksanakan atau pelatihan tetap secara online.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang sudah jadi arahan komite untuk siapkan pelatihan offline atau tatap muka. Tapi ini butuh persiapan, karena kalau pun ada yang beberapa daerah greenlight, tapi masih ada risiko penularan. Dan persiapan harus sesuai protokoler kesehatan tatap muka," ujarnya.

Oleh karena itu, Panji menyebut proses pelatihan offline akan mengalami banyak penyesuaian. Mulai dari biaya pelatihan hingga kementerian/lembaga (K/L) yang terlibat.

"Jadi market perlu di-adjust. Kami akan bekerja sama dengan kementerian/lembaga, ada sembilan kementerian/lembaga yang berikan pelatihan selain Kartu Prakerja, semua offline. Jadi butuh koordinasi untuk sinkronkan," ungkapnya.




(hek/eds)

Hide Ads