Adidas berencana mengisi setidaknya 30% posisi di perusahaannya dengan orang kulit hitam atau Latin. Inisiatif perekrutan ini bertujuan meningkatkan representasi orang kulit hitam dalam tenaga kerja Amerika Utara. Selain itu upaya ini dilakukan sebagai tanggapan atas protes keadilan rasial atas kematian George Floyd.
Belasan perusahaan besar termasuk Adidas sejak pekan lalu memberikan dukungan solidaritas atas gerakan Black Lives Matter. Selain upaya perekrutan baru, Adidas berencana menyusun upaya dalam meningkatkan representasi orang kulit hitam di tenaga kerja Amerika Utara.
Selain itu, Adidas akan menyumbangkan US$ 20 juta setara Rp 282 miliar (kurs Rp 13.900) selama empat tahun ke depan yang ditujukan untuk tiga inisiatif mendukung komunitas kulit hitam, di antaranya Adidas Legacy, platform bola basket, Adidas School for Experiential Education in Design yang membantu orang menciptakan desain sepatu dan komunitas orang kulit hitam, Honoring Black Excellence.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adidas juga berencana untuk membiayai 50 beasiswa per tahun untuk orang kulit hitam di universitas yang bekerja sama dengan Adidas.
"Kami berjanji untuk meningkatkan budaya perusahaan kami untuk memastikan kesetaraan, keragaman, dan peluang. Kami memahami bahwa perjuangan melawan rasisme adalah perjuangan yang harus diperjuangkan secara terus-menerus dan aktif," kata CEO Adidas Kasper Rorsted, seperti dikutip dari CNN, Rabu (10/6/2020).
Adidas juga berencana menyumbangkan US$ 140 juta (Rp 1,9 triliun) selama empat tahun untuk organisasi keadilan sosial, pendidikan dan menangani ketidaksetaraan rasial di Amerika. Namun, Adidas tidak spesifik mengatakan organisasinya.
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan karyawan Adidas turun untuk berdemonstrasi di Portland, Oregon dalam upaya mendukung karyawan kulit hitam.
"Peristiwa dua minggu terakhir telah menyebabkan kita semua merenungkan apa yang bisa kita lakukan untuk meredam kekuatan budaya rasisme. Peristiwa ini membuat kami merenungkan bagaimana sistem perusahaan kami, apakah merugikan orang kulit hitam atau tidak," kata Kasper.
"Kita harus berbuat lebih banyak untuk menciptakan lingkungan di mana semua karyawan kita merasa aman, didengar dan memiliki kesempatan yang sama untuk memajukan karir mereka," tambahnya.
Adidas dan perusahaan pakaian olahraga lainnya, telah mendapat untung dari kesepakatan sponsor dengan atlet dan selebriti kulit hitam. Kesepakatan ini berbentuk desain dan skema pemasaran yang mendukung orang kulit hitam.
(eds/eds)