PT KAI (Persero) mengalami tekanan akibat adanya Corona. Virus jahat ii membuat mobilitas masyarakat terbatas, termasuk penggunaan kereta.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan dari sisi angkutan penumpang mengalami penurunan sampai 93%.
"Pengaruh dampak mulai terasa 18 Maret jadi terdapat penurunan yang signifikan dan semakin menurun dan sekarang sudah mencapai level titik nadir di mana untuk angkutan penumpang mengalami penurunan hampir 93%," katanya dalam diskusi online Transformasi Kereta di Era New Normal, Kamis (11/6/2020).
Hal itu tercermin dalam pendapatan harian KAI. Biasanya, KAI memperoleh pendapatan harian mencapai Rp 22 miliar, meningkat saat akhir pekan mencapai Rp 26 miliar hingga Rp 28 miliar.
"Sekarang ini pendapatan dari angkutan penumpang hanya sekitar Rp 400 juta. Jadi betul-betul memberikan tekanan yang luar biasa pada KAI," ujarnya.
Sementara, dari sisi angkutan barang mengalami penurunan sekitar 30%. Dia bilang, pendapatan KAI tahun ini diperkirakan turun sampai 50%.
"Berdasarkan hasil analisa stres test yang kami lakukan maka pendapatan KAI tahun 2020 kira-kira akan mengalami penurunan secara total itu 50%," ujarnya.
Baca juga: Harga Tiket Kereta Bakal Naik! |
(acd/ang)