Sugiharto Teken Pembentukan Holding PT Pupuk Indonesia
Jumat, 23 Des 2005 17:42 WIB
Karawang - Meneg BUMN Sugiharto telah menandatangani surat keputusan pembentukan holding pupuk dibawah nama PT Pupuk Indonesia. Dengan terbentuknya PT Pupuk Indonesia, maka seluruh proses produksi, pemasaran, distribusi dll, yang selama ini dijalankan sendiri-sendiri dapat diatur agar lebih seragam. Nantinya perusahaan-perusahaan pupuk tersebut tetap sebagai perusahaan yang berdiri sendiri, namun sahamnya dimiliki oleh PT PusriSugiharto menyampaikan hal tersebut di sela-sela Sidak Operasi Pasar Pupuk di Gudang Pupuk dan Pabrik Pupuk Kujang di daerah Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2003).Menanggapi kekhawatiran adanya sifat monopolistik dalam pembentukan holding, Sugiharti mengatakan bahwa keberadaan PT Pupuk Indonesia justru menimbulkan suatu sinergi yang positif dan baik bagi perkembangan pertanian.Untuk mencapai target tahun 2007 di bidang pertanian yakni swasembada beras, jagung, kedelai dan gula, Sugiharto menyatakan akan mensinergikan beberapa BUMN yang berada di bawah departemennya.Beberapa BUMN yang akan disinergikan adalah Sangyang Sri yang berkegiatan mencari bibit unggul yang tepat untuk di setiap lokasinya. Sementara bank, seperti BRI, Bukopin, atau bank-bank lain yang memiliki program kredit pertanian akan dikerahkan agar petani tidak lagi harus meminjam uang kepada tengkulak, dengan bunga yang tinggi.Menurut catatan Sugiharto, bunga tengkulak bisa mencapai 60-90 persen, sedangkan bunga bank hanya berkisar 1-1,5 persen per bulannya.Selain itu akan disinergikan pula asuransi untuk menjamin seandainya gagal panen dan lain sebagainya. Untuk Bulog diharapkan membeli dengan harga dasar jika harga gabah di bawah harga dasar. Sebaliknya apabila harga gabah di atas harga dasar maka petani dipersilahkan untuk menjual ke pasar, dengan syarat tetap membayar bunga bank. "Tapi yang paling penting sebenarnya adalah penyuluh atau bupati setempat yang bertindak sebagai penyuluh agar petani dapat memahami benar mengenai tata cara pertanian dan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan," tandas Sugiharto.
(qom/)