Luhut Mau Turis Asing yang 'Berkantong Tebal' ke RI, Ini Alasannya

Luhut Mau Turis Asing yang 'Berkantong Tebal' ke RI, Ini Alasannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 12 Jun 2020 21:30 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandajaitan saat menjalani wawancara dengan detikcom di acara Blak-blakan, Kamis (19/7).
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Odo Manuhutu bicara soal rencana pemerintah membidik turis kelas A dan B untuk plesiran ke Indonesia. Wacana ini sebelumnya dikatakan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.


Menurut Odo alasan pemerintah mengincar turis 'berkantong tebal' adalah untuk mendorong wisata berkualitas. Salah satu kualitasnya adalah besaran pengeluaran turis saat berlibur di Indonesia.

Odo mencontohkan di Bali turisnya terus meningkat. Namun, jumlah uang yang dihabiskan selama berlibur di Bali justru berkurang.

"Alasan kenapa mendorong kelas A dan B apa? Jadi kita mendorong quality tourism, salah satu riset menyatakan dari 2008 sampai 2019 wisatawan di Bali itu meningkat, stay meningkat. Tapi spend per day menurun 8% pengeluaranya," papar Odo dalam video conference, Jumat (12/6/2020).

Dia mengatakan yang diincar justru turis yang berlibur dan menghabiskan banyak uang di Indonesia, sehingga mendukung roda perekonomian di daerah tempat wisata tersebut.

"Justru yang kita inginkan kan dia tinggal 3-4 hari di sana, tapi spend-nya besar. Arahnya adalah quality tourism dan berkontribusi ke sustainable development," ujar Odo.

Dia menjelaskan, turis berkualitas itu datang berlibur ke Indonesia, menghabiskan uangnya saat berlibur, dan membeli produk lokal. Turis berkualitas juga akan menjaga lingkungan di tempatnya berlibur.

"Quality tourism itu, ibarat you come to Indonesia, spend money here, buy local product. Selain itu, turisnya bisa jaga lingkungan," kata Odo.

Berlanjut di halaman berikutnya.


Sementara itu, dia mengatakan bahwa ongkos liburan dari luar negeri ke Indonesia pun akan lebih mahal. Dia mencontohkan untuk harga tiket pesawat saja pasti akan naik, hal itu dikarenakan adanya pembatasan jumlah penumpang.

"Kalau kita lihat, ada penurunan perjalanan pesawat secara global. Pergerakan di dalam pesawat juga ada pembatasan, kapasitas nggak akan bisa penuh. Akibatnya, price tiket akan naik, oleh karena itu misal Anda berlibur, bisa bayar tiket apa nggak soal itu," sebut Odo.

Sebelumnya, Luhut memaparkan rencana pemerintah dalam menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya adalah mendorong kunjungan dari wisatawan kelas A dan B.

Luhut menjelaskan Indonesia bukan tidak mau menerima lagi wisatawan kelas C. Survei membuktikan bahwa akan banyak turis dengan kantong tebal akan mendatangi Indonesia. Dia menyebut ongkos menjadi salah satu faktornya.

"Serta mendorong wisata asing kelas A dan B. Kita bukan ndak mau lah, tapi kita mau mengurangi turis-turis kelas C, karena dari hasil survei trennya banyak turis yang 'berada' yang akan datang, karena ongkos. Oleh karena itu persiapan kita harus baik," jelas Luhut.



Simak Video "Video: Demo Tolak Pariwisata Massal, Warga Barcelona Tembakkan Pistol Air"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads