Pembukaan sektor ini dilakukan bertahap, 1 Juni lalu pemerintah Inggris mengizinkan terlebih dahulu ruang pameran otomotif. Senin ini pembukaan toko besar-besaran. Hal ini menjadi bukti ekonomi Inggris telah dibuka kembali.
Dikutip dari Reuters, Senin (15/6/2020) pembukaan toko-toko ini juga menjadi pemulihan ekonomi Inggris yang telah menunjukkan kemerosotan ekonomi selama Maret hingga April, menurut data resmi Jumat lalu.
Konsorsium Eceran Inggris menganggap lockdown menyebabkan toko mengalami kerugian hingga 1,8 miliar poundsterling setara Rp 32 triliun (kurs Rp 17.600/ poundsterling).
Pembukaan toko ini akan dilakukan dengan prosedur kesehatan dan jarak sosial yang ketat. Serta konsumen yang akan masuk ke toko akan dibatasi.
Primark berencana membuka semua 153 toko di Inggris. Marks & Spencer akan membuka kembali sebagian tokonya. Next membuka kembali hanya 25 toko.
Sementara toko ritel John Lewis hanya membuka dua tokonya di Inggris. Sedangkan Electricals Dixons Carphone akan membuka 153 toko Currys PC World.
Peneliti Springboard mengatakan para eksekutif dari industri ini harus hati-hati karena prediksi konsumen dalam jumlah banyak akan terjadi pada Juni ini.
(ang/ang)