Pengusaha Sandiaga Uno mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan anggaran khusus sebesar Rp 123,46 triliun untuk usaha mikro kecil dan menangah (UMKM) menghadapi dampak Corona (COVID-19). Namun realisasi di lapangan dinilai masih banyak yang belum merasakan stimulus tersebut.
Sandiaga menilai alangkah baiknya stimulus tersebut bisa direalisasikan dan dapat dirasakan oleh semua pelaku UMKM dengan cara menambah anggaran jika masih kurang.
"Paket kebijakan (Corona) sudah lumayan, tapi realisasinya ini banyak teman-teman UMKM yang belum (merasakan) termasuk 400.000 peserta UMKM yang tergabung dalam network OK OCE. Untuk paket UMKM sekarang kami lihat alhamdulillah kalau bisa direalisasikan dan seandainya kurang bisa ditambah tentunya," kata Sandiaga dalam webinar OK OCE Indonesia 'Adaptasi UMKM dalam Hadapi New Normal', Jumat (19/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pelaku UMKM, sektor lain yang juga harus diberikan perhatian adalah korporasi dan sektor perbankan. Khususnya sektor manufaktur yang berbasis ekspor karena banyak menciptakan lapangan kerja seperti UMKM.
"Sementara sektor baru yang jadi pemenang harus kita berikan satu jalan yang paling utama, paling pertama untuk dibuka, direlaksasi. Salah satunya sektor pangan, telekomunikasi, digital, yang paling menjanjikan ini bisa jadi sektor lokomotif ekonomi kita," ujarnya.
Meski begitu, Sandiaga mengapresiasi pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang dinilai transparan dalam menjelaskan keadaan yang sebenarnya terkait COVID-19. Hal itu diungkapkan setelah dia mendengar pernyataan dari Airlangga yang mengatakan bahwa permasalahan ekonomi Indonesia tidak akan pulih tahun ini, melainkan sampai 2022.
"Ini menurut saya adalah bagian dari transparansi yang menurut saya bahwa kita harus dengar sama-sama. Kita jangan memberikan mimpi janji-janji surga bahwa akan selesai segera, tapi membutuhkan suatu proses. Saya apresiasi sekali lagi, semua data dibuka secara transparan," imbuhnya.
(fdl/fdl)