Realisasi Anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun anggaran 2019 hanya mencapai 88,97%. Dari total anggaran 2019 sebesar Rp 21,83 triliun, hanya 19,42 triliun yang telah disalurkan pada program kerja Kementan. Artinya, ada sekitar Rp 2,41 triliun yang belum tersalurkan.
"Realisasi anggaran Kementan 2019 sampai dengan 31 des 2019 sebesar Rp 19,42 triliun lebih atau 88,97% dari Pagu sebesar Rp 21,83 triliun," ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (22/6/2020).
Dari realisasi tersebut, anggaran yang tersalurkan paling banyak ialah di Badan Karantina Kementan sebesar 99,18%. Lalu, Barantan disusul oleh Sekretariat . Jenderal sebanyak 98,37%. Lalu, Badan Ketahanan Pangan (BKP) dengan realisasi anggaran sebesar 97,5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Realisasi anggaran tertinggi adalah Badan Karantina sebesar 99,18%, Sekretariat Jenderal 98, 37%, Badan Ketahanan Pangan 97,5%. Dari sisi capaian terlihat program pengembangan komoditas pangan khususnya padi cukup bagus," urainya.
Syahrul mengatakan, saat ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedang melakukan pemeriksaan laporan keuangan Kementan hingga semester II-2019 dari. Dari hasil pemeriksaan yang masih berjalan, BPK mendapatkan 735 temuan dan dari 1.469 rekomendasi.
"Kementan telah berupaya menindaklanjuti pemeriksaan dari BPK," jelas dia.
Dari 1.469 rekomendasi Kementan telah menindaklanjuti sebanyak 1.413 atau 96,19%. Di mana sebanyak 992 atau 67,53% masih kategori sesuai rekomendasi. dan 41 atau 28,5% masuk ke dalam kategori belum sesuai rekomendasi atau masih dalam proses tindaklanjut. Dan sebanyak 14 atau 0,95% rekomendasi BPK belum ditindaklanjuti.
"Dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK sampai Juni 2020, Kementan telah mengakselerasi hasil pemeriksaan BPK," pungkas dia.
(zlf/zlf)