Sad, Warna Kulit Juga Jadi Pemicu Kesenjangan Ekonomi

Sad, Warna Kulit Juga Jadi Pemicu Kesenjangan Ekonomi

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 22 Jun 2020 15:38 WIB
Setelah Diprotes, Kamus Merriam-Webster Revisi Definisi Rasisme
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Dunia tengah mengalami protes terhadap perlakuan orang kulit hitam di Amerika Serikat (AS). Beberapa pemimpin perusahaan orang kulit hitam di AS menekankan bahwa kerusuhan di Amerika bukan hanya dari tindakan ketidakadilan rasial tetapi juga kesenjangan kekayaan orang Amerika kulit hitam dan kulit putih.

Ketua dan CEO perusahaan farmasi Merck & Co, Merck Ken Frazier yang merupakan salah satu dari empat CEO kulit hitam di perusahaan Fortune 500 mengatakan bahwa krisis ketidakadilan rasial dan kesenjangan kekayaan orang kulit hitam dan orang kulit putih Amerika telah terjadi selama ratusan tahun di AS.

Dikutip dari CNBC, Senin (22/6/2020), kekayaan orang kulit hitam 90% lebih rendah dibandingkan kekayaan orang kulit putih Amerika. Frazier menjelaskan kemiskinan dan pengangguran orang kulit hitam dua kali lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih Amerika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei Keuangan Konsumen Federal Reserve AS menunjukkan kesenjangan kekayaan rasial terus memburuk. Pada tahun 2016, rata-rata keluarga kulit putih melaporkan memiliki kekayaan US$ 171.000 atau setara Rp 2,4 miliar. Sedangkan keluarga orang kulit hitam hanya US$ 17.400 lebih rendah 10 kali lipat.

Kesenjangan telah memburuk dari waktu ke waktu. Pada 1983, tahun pertama The Fed melakukan survei, keluarga kulit putih di AS memiliki kekayaan delapan kali lebih banyak daripada keluarga kulit hitam.

ADVERTISEMENT

Keluarga kulit hitam Amerika menghasilkan uang yang jauh lebih sedikit daripada keluarga kulit putih selama beberapa dekade. Penghasilan rata-rata rumah tangga untuk keluarga kulit hitam US$ 41.500 (Rp 590 juta) pada tahun 2018, 40% lebih rendah dari keluarga kulit putih dengan penghasilan US$ 68.000 (Rp 967 juta).

Sejak pertengahan 2000-an, keluarga kulit hitam lebih banyak berutang perihal pinjaman pelajar daripada keluarga kulit putih dan hispanik. Utang pinjaman siswa rata-rata untuk keluarga kulit hitam pada tahun 2016 adalah US$ 14.000 (Rp 199 juta) , dibandingkan keluarga kulit putih dengan utang US$ 11.000 (Rp 156 juta) dan US$ 7.500 (Rp 106 juta).

Memiliki pendapatan yang lebih rendah dan lebih sedikit kekayaan membuat keluarga kulit hitam lebih sulit membeli rumah. Pada 2016, sebanyak 68% keluarga kulit putih memiliki rumah mereka, sementara hanya 42% keluarga kulit hitam yang memilikinya.

Tingkat kekayaan yang lebih rendah dan tingkat kepemilikan rumah yang sedikit itu membawa orang kulit hitam Amerika masuk ke dalam lingkungan miskin. Di mana lebih sedikit lowongan pekerjaan, pendidikan yang berkualitas, dan layanan penunjang ekonomi lainnya. Pada tahun 2018, 23% orang kulit hitam tinggal di lingkungan miskin atau lebih tinggi dibandingkan 4% untuk orang kulit putih.




(eds/eds)

Hide Ads