'Janggal' Penggunaan Anggaran K/L: Bikin Pagar-Beli Motor Trail

'Janggal' Penggunaan Anggaran K/L: Bikin Pagar-Beli Motor Trail

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 24 Jun 2020 06:00 WIB
Pengembalian Uang Korupsi Samadikun

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Toni Spontana (tengah) menyerahkan secara simbolis kepada Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto (ketiga kanan) uang ganti rugi korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) dengan terpidana Samadikun Hartono di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (17/5/2018). Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern Samadikun Hartono terbukti korupsi dana talangan BLBI dan dihukum 4 tahun penjara serta diwajibkan mengembalikan uang yang dikorupsinya sebesar Rp 169 miliar secara dicicil. Grandyos Zafna/detikcom

-. Petugas merapihkan tumpukan uang milik terpidana kasus korupsi BLBI Samadikun di Plaza Bank Mandiri.
Foto: grandyos zafna
Jakarta -

Banyak yang aneh dari pelaksanaan program-program yang ada di kementerian dan lembaga. Hal itu lah yang mendasari pemerintah saat ini melakukan reformasi anggaran.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan banyak sekali program di kementerian dan lembaga yang ternyata penggunaan anggarannya sangat jauh dari manfaat programnya.

Suharso sendiri bisa menemukan keanehan dari program-program kementerian dan lembaga melalui sistem e-planning yang bernama KRISNA. Sistem integrasi antarkementerian ini sudah ada sejak 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharso mencontohkan program pemberantasan stunting. Menurut data yang dia temukan bahkan ada satu kementerian yang menjalankan program stunting tapi penggunaan anggarannya hanya membuat pagar puskesmas.

"Misalnya program stunting, itu saya bisa zoom terus data anggarannya. Ada salah satu kementerian ikut program stunting tapi dia mengerjakan pagar puskesmas," ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI yang membahas reformasi penganggaran dalam RAPBN 2021 di gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan, program seperti stunting memang bisa dikerjakan di banyak kementerian. Dia mencontohkan suatu daerah tinggi angka stunting karena permasalahan air bersih. Maka pengerjaan teknis air bersih dilakukan di Kementerian PUPR bukan Kementerian Kesehatan.

Tak hanya itu, ternyata ada program Revolusi Mental yang anggarannya dipakai untuk beli motor trail.

Baca di halaman selanjutnya.


Selain ada anggaran program stunting yang dipakai untuk buat pagar puskesmas, ada juga program revolusi mental tapi uangnya dipakai beli motor trail.

Hal itu diungkapkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat kerja dengan Komisi XI hari ini. Awalnya dia menjelaskan mengenai reformasi anggaran yang dilakukan pemerintah.

Inisiatif itu dilakukan lantaran banyaknya penggunaan anggaran yang aneh. Dia mencontohkan ada kementerian dan lembaga yang menjalankan program revolusi mental tapi yang anggarannya digunakan untuk membeli motor trail.

"Ada juga program revolusi mental. Kemudian saya kejar isinya apa? belanja modal itu beli motor trail," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Suharso mengakui hal yang aneh ketika kementerian dan lembaga menjalankan program revolusi mental anggarannya dipakai untuk beli motor trail. Meskipun dia mencoba memahami maksudnya.

"Mungkin benar juga beli motor trail untuk pergi sampai ke kampung-kampung," tambahnya.



Simak Video "Video: Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Dipangkas Rp 81,38 T Sisa Cuma Rp 29,57 T"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads