Mengutip CNN, Rabu (24/6/2020), para pejabat di bagian Maharashtra di India barat menyatakan mereka sedang meninjau kembali perjanjian dengan tiga perusahaan China. Saat ini mereka mencari kejelasan dari pemerintah India terkait kelanjutan kesepakatan tersebut.
Sementara, imbas bentrokan tersebut dua puluh tentara India tewas. Hal ini menimbulkan risiko yang tinggi pada ekonomi dua negara.
India banyak mengimpor barang dari China. Sementara, China telah banyak investasi ke perusahaan rintisan di India.
Kesepakatan bisnis terbesar yang berisiko di Maharashtra adalah dengan produsen mobil China Great Wall Motors, yang telah menyetujui kemitraan senilai hampir US$ 500 juta, menurut pihak berwenang India.
Kesepakatan lain melibatkan pabrikan industri China Hengli Engineering dan pabrikan otomotif Beijing Foton Motor yang sudah memiliki usaha patungan dengan perusahaan bus listrik India.
Senin lalu, Subhash Desai, menteri industri untuk negara bagian Maharashtra melalui Twitter akun media pemerintah menyatakan pejabatnya sedang menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
(zlf/zlf)