Gegara Bentrok Perbatasan, India Tunda Bisnis dengan China

Gegara Bentrok Perbatasan, India Tunda Bisnis dengan China

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 24 Jun 2020 11:14 WIB
An Indian army convoy moves on the Srinagar- Ladakh highway at Gagangeer, north-east of Srinagar, India, Wednesday, June 17, 2020. Indian security forces said neither side fired any shots in the clash in the Ladakh region late Monday that was the first deadly confrontation on the disputed border between India and China since 1975. China said Wednesday that it is seeking a peaceful resolution to its Himalayan border dispute with India following the death of 20 Indian soldiers in the most violent confrontation in decades. (AP Photo/Mukhtar Khan)
Foto: AP Photo/Mukhtar Khan
Jakarta - Pihak otoritas India menunda lebih dari US$ 600 juta kesepakatan bisnis dengan perusahaan-perusahaan China pasca bentrok di wilayah perbatasan.

Mengutip CNN, Rabu (24/6/2020), para pejabat di bagian Maharashtra di India barat menyatakan mereka sedang meninjau kembali perjanjian dengan tiga perusahaan China. Saat ini mereka mencari kejelasan dari pemerintah India terkait kelanjutan kesepakatan tersebut.

Sementara, imbas bentrokan tersebut dua puluh tentara India tewas. Hal ini menimbulkan risiko yang tinggi pada ekonomi dua negara.

India banyak mengimpor barang dari China. Sementara, China telah banyak investasi ke perusahaan rintisan di India.

Kesepakatan bisnis terbesar yang berisiko di Maharashtra adalah dengan produsen mobil China Great Wall Motors, yang telah menyetujui kemitraan senilai hampir US$ 500 juta, menurut pihak berwenang India.

Kesepakatan lain melibatkan pabrikan industri China Hengli Engineering dan pabrikan otomotif Beijing Foton Motor yang sudah memiliki usaha patungan dengan perusahaan bus listrik India.

Senin lalu, Subhash Desai, menteri industri untuk negara bagian Maharashtra melalui Twitter akun media pemerintah menyatakan pejabatnya sedang menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.




(zlf/zlf)

Hide Ads