RI Mau Punya Lembaga Cadangan Pangan Strategis yang Dikelola Militer

RI Mau Punya Lembaga Cadangan Pangan Strategis yang Dikelola Militer

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 24 Jun 2020 14:51 WIB
Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Menurut Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, jelang Ramadan dan upaya penanganan COVID-19 stok beras di wilayah Pekalongan, Tegal dan Brebes cukup untuk enam bulan kedepan sebanyak 30.000 ton setara beras. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Jakarta - Ketahanan pangan menjadi salah satu isu penting bagi Indonesia. Berkaitan dengan itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan Indonesia akan memiliki lembaga atau badan cadangan pangan strategis nasional yang dikelola militer alias TNI.

"Kita sekarang mencoba menyusun sebuah cadangan strategis pangan dan sedang dipikirkan ada sebuah lembaga badan cadangan pangan strategis nasional. Siapa yang akan mengelola itu? Militer," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (24/6/2020).

Mengenai sistem ketahanan pangan, menurutnya perlindungan terhadap lahan-lahan pertanian menjadi penting, harus diproteksi dan harus menjadi simpanan lahan untuk waktu ke depan.

Di dunia ini, lanjut dia, khususnya di bidang militer ada tiga hal yang harus dimiliki, bukan hanya amunisi perang dan peralatannya, tetapi mereka juga harus punya sistem kesehatan dan sistem ketahanan pangan.


"Jadi hampir semua negara di dunia mempunyai cadangan pangan strategis yang memang dilindungi sedemikian rupa," sebutnya.

Dia menyampaikan bahwa targetnya Indonesia bisa merealisasikan strategi ketahanan pangan nasional itu pada 2021 mendatang.

"Nah kita sedang pikirkan itu, dan kita sedang carikan tempatnya di mana khusus yang memang dikelola oleh para TNI kita ke depan. Mudah-mudahan itu bisa kita mulai di tahun depan," tambahnya.




(toy/ang)

Hide Ads