Perkenalkan Lauren Simmons, trader perempuan termuda di bursa saham paling tersohor di dunia, New York Stock Exchange (NYSE) alias Wall Street. Ia juga merupakan trader perempuan kulit hitam ke dua yang ada dalam sejarah NYSE.
Sebagai trader perempuan termuda di NYSE, Simmons tahu betul tentang pentingnya keragaman dan inklusi dalam sektor keuangan. Menurut gadis berusia 25 tahun itu, industri keuangan selama ini terlalu banyak membuat rencana terkait keragaman dan inklusi di sana. Padahal, menurut Simmons yang paling penting dalam membangun keragaman dan inklusi di dunia keuangan adalah dengan cara memulainya saja dulu.
"Saya pikir kami memiliki cukup waktu untuk membuat rencana tentang seperti apa keragaman itu dan apa pentingnya keberagaman tersebut," kata Simmons dikutip dari CNBC, Kamis (25/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simmons mengaku senang sekali melihat lebih banyak keragaman dan inklusi dalam industri ini, terutama yang berkaitan dengan orang Amerika berkulit hitam dan orang kulit berwarna lainnya.
Dikutip dari CNBC, ketika melihat bidang jasa keuangan hari ini, data menunjukkan, perempuan dan laki-laki merupakan bagian yang setara dari tenaga kerja tingkat pemula. Tapi, saat mulai naik ke peringkat yang lebih tinggi, terdapat kesenjangan yang cukup besar. Wanita hanya menempati 19% dari posisi C-Suite, demikian menurut laporan McKinsey & Co. tahun 2018.
Untuk perempuan kulit berwarna, kesenjangan itu justru semakin besar lagi karena untuk level awal saja, porsi perempuan kulit berwarna hanya ada 1 dari 5 karyawan, apalagi di level kepemimpinan, tercatat hampir sama sekali tidak ada yang duduk di level tersebut.
Di antara 39 perusahaan keuangan yang disurvei McKinsey & Co., hanya ada 10 wanita berwarna di level C-suite.
Simak Video "Pandai Baca Situasi, Kunci Sukses Main Saham"
[Gambas:Video 20detik]