Jamur enoki impor masih beredar di toko-toko swalayan dan juga di platform-platform e-commerce dengan merek dan asal negara yang beragam.
Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Yasid Taufik menegaskan, selain jamur enoki yang diimpor dari Green Co. Ltd, Korea Selatan (Korsel) itu aman untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu, menurut Yasid selain produk jamur enoki yang diproduksi Green Co. Ltd itu masih diizinkan untuk beredar.
"Iya tentunya aman," tegas Yasid ketika dihubungi detikcom, Jumat (26/5/2020).
Yasid mengatakan, jamur enoki yang terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes dan dapat menyebabkan penyakit listeriosis hanya ditemukan pada produk yang diproduksi oleh Green Co. Ltd Korsel.
Selain itu, sebenarnya bakteri listeria monocytogenes bisa mati jika dimasak dengan suhu di atas 75 derajat celcius.
"Iya yang kita periksa itu yang dari Korsel. Dan terindentifikasi dari importir tersebut. Tapi tadi sebetulnya aman kalau dipanaskan dengan suhu itu," jelas Yasid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski ada peringatan dini, Yasid meminta masyarakat tidak panik dan diperbolehkan untuk mengonsumsi jamur enoki dengan ketentuan suhu tersebut.
"Iya sebetulnya tidak usah panik, karena kalau enoki itu dipanaskan di atas 75 derajat celcius, asalkan tidak dikonsumsi dalam bentuk segar ya, tapi diolah dengan pemanasan itu aman," urainya.
Selain itu, BKP sebelumnya sudah menegaskan sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut, seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS), Australia, dan Kanada.
(dna/dna)