4 Curhatan Buwas soal Sulit Serap Beras Tanpa Suntikan Anggaran

4 Curhatan Buwas soal Sulit Serap Beras Tanpa Suntikan Anggaran

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 29 Jun 2020 23:00 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengunjungi Gudang Bulog Gedebage, Bandung, Selasa (3/2). Buwas memastikan stok beras untuk Idul Fitri 2020 aman.
Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas)/Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso membeberkan tantangan menjalankan penugasan dalam penyerapan beras. Apa saja isi curhatan pria yang beken disapa Buwas itu?

1. Buwas Minta Pemerintah Danai Bulog Untuk Serap CBP

Buwas mengatakan, saat ini pemerintah hanya menugaskan untuk pengadaan CBP atau cadangan beras pemerintah, namun tak diberikan anggarannya. Sehingga, Bulog harus meminjam modal kepada perbankan dengan bunga komersial. Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah mengalokasikan dana dari APBN untuk menyerap CBP.

"Ke depan Bulog itu harus mendapatkan dukungan untuk penyerapan. Karena kalau penyerapan dilepas seperti sekarang kita harus pinjam ya akan terulang beban Bulog ini," kata Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (29/6/2020).

2. Bulog Sulit Jual Beras ke Pasar

Sudah tak memperoleh dana dari pemerintah, Bulog juga kesulitan menyalurkan berasnya karena persaingan dan sentimen negatif di pasar. Apalagi, Bulog juga tidak menjadi penyalur utama di program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini dapat menyebabkan beras yang sudah diserap Bulog terancam turun kualitasnya.

"Selama ini memang justru yang pertama kita kena biaya pinjaman dengan bunga komersial, yang kedua kepastian penggunaan CBP itu yang tidak ada. Sehingga akibatnya rusak. Bunganya tinggi, tapi kualitasnya menurun," tutur mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut.

Langsung klik halaman selanjutnya.



3. Bulog Tak Punya Gudang Khusus Simpan Beras

Selain itu, sebagai BUMN penyedia CBP satu-satunya di Indonesia, Bulog masih belum memiliki gudang khusus beras. Sehingga, selama ini CBP masih disimpan bersama komoditas pangan lainnya.

"Jujur yang perlu kami sampaikan bahwa Bulog sekarang ini Bulog itu belum punya gudang khusus beras. Apalagi bicara gula, kedelai, jagung. Kita ini hanya bicara gudang. Jadi gudang kita ini gudang biasa sebenarnya. Jadi gabah pun tidak. Jadi gudang biasa. Karena gudang untuk beras itu ada ketentuannya, ada temperaturnya, dan harusnya beras dengan model silo, gabah juga demikian," jelas dia.

4. Buwas Minta Pemerintah Suntik Modal Buat Bangun Gudang Beras

Oleh sebab itu, Buwas meminta pemerintah juga menganggarkan penyertaan modal negara (PMN) untuk Bulog membangun gudang khusus beras.

"Maka tadi disampaikan bagaimana kita menyerap ke depan dengan kualitas baik ya kita harus membangun. Maka dari itu dana PMN itu untuk pembangunan sarana dan prasarana, kita membangun sistem. Kita akan membangun rice to rice sehingga kualitas beras itu dijamin bagus. Ini sudah kita buktikan pada saat kemarin kita mendapatkan tugas penyaluran bansos Jabodetabek," pungkasnya.


Hide Ads