Pemerintah pun mendorong agar e-commerce dapat menjadi instrumen pemerataan ekonomi. Walaupun sebagian besar masyarakat dapat mengadopsi digital dengan mudah, masih ada kelompok lain yang belum dapat mengakses atau memanfaatkan layanan digital.
Sebagaimana diketahui, pandemi COVID-19 yang melanda 216 negara di dunia telah memberikan tekanan pada perekonomian. Sebagai upaya penanganannya, pemerintah RI sudah menyiapkan dana sekitar Rp 695 triliun yang mana Rp 87,5 trililun diantaranya untuk penanganan kesehatan dan Rp 607,5 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah pun terus mengawal masa transisi PSBB menuju tatanan kenormalan baru agar penyebaran second wave tidak terjadi, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Pemerintah mempersiapkan agar situasi new normal ini bisa dioptimalkan antara pencegahan penyebaran virus (safeguard our lives) dan penyelamatan perekonomian (safeguard our livelihoods)" katanya.
Baca juga: RI Jadi Negara Maju, Airlangga: Kita Bangga! |
Para pemimpin negara di ASEAN juga menyepakati bahwa untuk menghentikan pandemi COVID-19 ini perlu dilakukan kerja sama untuk penemuan vaksin dan diharapkan menjadi public goods atau tersedia untuk kemanusiaan.
"Indonesia sendiri sudah mengeluarkan Super Deduction Tax 300% untuk mendorong kegiatan penemuan vaksin tersebut," tutupnya.
Simak Video "Video Airlangga soal AS Soroti QRIS: RI Terbuka untuk Mastercard atau Visa"
[Gambas:Video 20detik]
(Soraya Novika/dna)