Netflix Investasi Rp 1,4 T ke Bank-bank Minoritas

Netflix Investasi Rp 1,4 T ke Bank-bank Minoritas

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 02 Jul 2020 11:16 WIB
Netflix
Foto: (yuliakrisanti/d'Traveler)
Jakarta -

Netflix (NFLX) menggelontorkan investasi senilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.250/dolar US) ke bank-bank yang dimiliki orang kulit hitam. Investasi ini dilakukan sebagai upaya menghentikan kesenjangan sosial antara orang kulit hitam sebagai minoritas dan kulit putih di Amerika Serikat.

Investasi yang diberikan Netflix sebesar 2% kas perusahaan. Netflix akan memberikan investasi ini ke lembaga dan organisasi keuangan yang memiliki rekam jejak baik dalam melayani nasabahnya.

Sekitar 10% dari investasi Netflix akan diberikan kepada bank Hope Credit Union, yang membiayai komunitas kulit hitam yang kurang terlayani di Deep South atau wilayah di kawasan Amerika Serikat Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami percaya modal yang kami berikan akan membantu banyak keluarga untuk menabung pembelian rumah, biaya pendidikan, dan usaha kecil," kata Netflix. Dikutip dari CNN, Kamis (2/7/2020).

Sebagian investasi berikutnya senilai US$ 25 juta (Rp 361 miliar) akan diberikan kepada Local Initiatives Support Corporation (LISC) di New York, sebuah perusahaan yang mendukung pembangunan 35 kantor wirausahawan kulit hitam.

ADVERTISEMENT

Presiden & CEO LISC Maurice Jones mengatakan sebagian besar bisnis milik orang kulit hitam adalah kepemilikan tunggal yang memiliki 10 karyawan dengan pendapatan tahunan kurang dari US$ 1 juta (Rp 14 miliar). Biasanya mereka tidak diprioritaskan oleh bank komersial besar seperti Chase (CCF), Bank of America (BAC) ), atau Wells Fargo (CBEAX).

Jones mengatakan Netflix pertama kali memberikan kesepakatan investasi setelah kasus pembunuhan orang kulit hitam George Floyd pada 25 Mei di tangan polisi Minneapolis yang memicu demo dan protes di berbagai negara.

Netflix adalah salah satu dari beberapa perusahaan besar yang telah berinvestasi di LISC selama tiga minggu terakhir. Jones berharap dukungan ini akan bertahan untuk beberapa tahun ke depan jika perusahaan-perusahaan itu tulus ingin menghentikan kesenjangan sosial.




(eds/eds)

Hide Ads