Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance Senin (6/7/2020) tentang Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Kali ini Edhy blak-blakan seputar anggota Partai Gerindra yang mendapat izin ekspor benih lobster.
Selain itu, masih tentang Menteri Edhy, anggota Komisi IV DPR membela politikus Partai Gerindra itu tentang ekspor benih lobster. Berita terpopuler lainnya tentang izin edar eucalyptus yang diklaim 'antivirus' Corona ternyata produk jamu.
Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca berita-berita terpopuler detikFinance berikut ini. Klik halaman selanjutnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo buka suara soal adanya orang partai Gerindra yang menjadi eksportir benih lobster. Menurutnya, tidak semua yang diberikan izin impor berasal dari partai Gerindra.
Edhy mengatakan, yang memberikan izin bukan berasal dari menteri langsung, melainkan tim yang terdiri atas Direktorat Jenderal terkait, Inspektur Jenderal (Irjen), hingga Sekretaris Jenderal Kementerian.
"Kalau ada yang menilai ada orang Gerindra, kebetulan saya orang Gerindra, tidak masalah. Saya siap dikritik tentang itu. Tapi coba hitung berapa yang diizinkan itu mungkin tidak lebih dari 5 orang atau 2 orang yang saya kenal. Kebetulan salah satu dari 26 itu ada orang Gerindra dan saya juga nggak bisa mengkomunikasikan. Yang memutuskan juga bukan saya, tim. Surat pemberian izin itu tidak dari menteri tapi dari tim yang sudah ada," kata Edhy dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Baca selengkapnya di sini:
Edhy Prabowo soal Orang Gerindra Diberi Jatah Ekspor Benih Lobster.
Klik halaman selanjutnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah membuka keran ekspor benih lobster. Kebijakan ini mendapat respons pro dan kontra dari berbagai pihak.
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra, Darori Wonodipuro, salah satu pihak yang setuju dengan dibukanya keran ekspor benih lobster. Dia menyebut polemik saat ini masih ada campur tangan dari menteri lama yang belum rela melepaskan jabatannya.
"Ada mantan menteri belum rela melepaskan jabatannya. Kok yang direcokin lobster?" kata Darori dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Baca selengkapnya di sini: DPR Bela Edhy Prabowo Soal Ekspor Benur: Ada Mantan Menteri Belum Rela.
Klik halaman selanjutnya.
Produk eucalyptus 'antivirus' Corona yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian RI menuai kontroversi. Produk ini dipertanyakan kebenarannya sebagai penangkal virus Corona (COVID-19). Kementan sendiri menyatakan produk yang diproduksi dalam beragam jenis itu punya potensi 'membunuh' virus Corona.
Dari temuan eucalyptus yang diklaim 'antivirus' Corona itu, Kementan memproduksinya menjadi 5 produk antara lain kalung aromatherapy, minyak roll on, balsen, oil diffuser, dan inhaler. Namun, baru 3 produk yang memperoleh nomor paten Badan POM yakni kalung aromatherapy, minyak roll on, dan inhaler. Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufry mengungkapkan, ternyata izin paten yang diperoleh dari BPOM hanyalah sebagai produk jamu.
"Izin dari BPOM memang tidak menyebut antivirus, sama di roll on eucalyptus ini tidak ada menyebut, karena memang harus melalui tahapan. Izin edar ini kan jamu," kata Fadjry dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6/2020).
Baca selengkapnya di sini: Izin Edar Eucalyptus yang Diklaim 'Antivirus' Cuma Sebatas Jamu