Perusahaan yang didukung rapper papan atas Kanye West mendapat bantuan pinjaman dari pemerintah Amerika Serikat (AS) berdasarkan data yang dirilis pada Senin lalu. Mengutip Reuters, Selasa (7/7/2020), brandnya Yeezy mendapatkan persetujuan untuk menerima bantuan antara US$ 2 juta hingga U$ 5 juta atau setara Rp 71,8 miliar (asumsi kurs saat ini Rp 14.360) di bawah program Paycheck Protection Program (PPP).
Perusahaan menyatakan pinjaman itu digunakan untuk menyelamatkan 160 pekerja.
Kabar tersebut tentu mencengangkan. Sebab bantuan diberikan pada orang yang dikabarkan mencalonkan sebagai presiden AS, bersaing dengan Donald Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Elon Musk Dukung Kanye West jadi Presiden AS |
Selain itu, orang yang malang melintang di industri hiburan itu dikenal kaya raya. Forbes sendiri sempat mengestimasi kekayaan Kanye sekitar US$ 1,3 miliar atau setara Rp 18,6 triliun.
Kekayaan Kanye berasal dari berbagai sumber. Misalnya dia bekerjasama dengan Adidas meluncurkan seri sepatu yang bernama Yeezy. Menurut Forbes pendapatan dari penjualan sepatu fenomenal itu sekitar US$ 1,3 miliar.
Sumber Forbes menyebutkan, Kanye mendapatkan royalti sekitar 15% dari pendapatan Yeezy dari Adidas. Namun setelah dipotong beberapa hal, royalti yang dikantongi Kanye 11%, di angka itu Kanye mendapatkan royalti sebesar US$ 140 juta dari penjualan tahun lalu.
Kanye juga sudah menumpuk kekayaan dari perannya sebagai artis. Dia juga memiliki banyak pemasukan sebagai produser musik.
Kekayaan Kanye juga terlihat dari aset yang dimilikinya. Menurut Forbes dia memiliki aset bangunan senilai US$ 81 juta dan US$ 21 juta untuk tanah. Kanye memiliki rumah besar di Los Angeles. Total luas lahan yang dimilikinya disebut-sebut mencapai hampir 10 ribu hektare.
Namun kabarnya Kanye tak terima dengan informasi yang disebutkan oleh Forbes. Dia menyebut Forbes salah menghitung kekayaanya, menurutnya kekayaannya mencapai US$ 3,3 miliar atau setara Rp 47,3 triliun.
"Ini bukan se-miliar, tapi US$ 3,3 miliar. Karena tidak ada seorang pun di Forbes yang tahu bagaimana cara menghitung," kata Kanye kepada Forbes melalui pesan singkat.
Untuk diketahui, PPP sendiri dibentuk untuk membantu pekerja di perusahaan dan organisasi nirlaba dengan kurang dari 500 karyawan yang terdampak Corona. Daftar yang dirilis hari Senin memberikan data yang lebih detil hingga saat ini, baik yang mengajukan dan disetujui untuk menerima dana.
(acd/zlf)