United Airlines akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 36.000 pegawai. Hal ini dilakukan akibat melonjaknya kasus virus Corona di Amerika Serikat (AS) dan membuat perjalanan maskapai semakin menurun.
Dikutip dari CNN, Kamis (9/7/2020) ribuan pegawai yang akan di-PHK termasuk 15 ribu pramugari, 11 ribu customer service, 5.550 pegawai kebersihan, dan 2.250 pilot.
Maskapai mengatakan bahwa anjloknya permintaan juga menyebabkan maskapai mengalami kerugian US$ 40 juta setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ritel Jas Langganan Presiden AS Ini Bangkrut |
Beberapa bulan sebelumnya, United telah memperingatkan bahwa maskapai akan memangkas ribuan pegawai jika permintaan perjalanan tidak kunjung pulih sebelum Oktober 2020.
Rencana pemangkasan pegawai pun semakin terealisasi. Berdasarkan hukum Federal, perusahaan wajib memberitahu para pekerja 60 hari sebelum PHK massal dilakukan. Kemungkinan PHK akan dilakukan pada Oktober mendatang.
Sebelumnya, seluruh maskapai di AS mendapatkan dana dari pemerintah berdasarkan UU CARES. Dana tersebut digelontorkan Departemen Keuangan AS dengan total US$ 25 miliar yang akan dibagi ke seluruh maskapai dan akan berakhir hingga 30 September 2020.
Selasa lalu United dan seluruh maskapai AS ramai-ramai mengajukan pinjaman baru kepada Departemen Keuangan. Hal ini dilakukan akibat permintaan yang semakin menurun dan memperburuk keadaan keuangan maskapai.
(ara/ara)