.webp)
Apa yang membuat Sri Mulyani yakin laju pertumbuhan ekonomi nasional positif di kuartal III dan IV, sementara kuartal II di prediksi minus 3,8% dan hingga semester I berada di kisaran -1,1% sampai -0,4%.
"Kan kita sudah lihat angka-angkanya di bulan Juni, sudah ada pembelokan lebih positif dan kita perhatikan di semua perusahaan. Jadi kita akan melakukan survei dan melihat apakah mereka di bulan Juli akan positif," kata Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
"Kalau indikator yang kita lihat dari indikator perpajakannya, apakah aktivitas mereka betul-betul sudah membaik. Jadi itu yang menjadi salah satu landasan untuk membuat proyeksi untuk kuartal III," tambahnya.
Sri Mulyani mengungkapkan alasan pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi masuk zona positif pada kuartal III dan IV tahun 2020 adanya pertumbuhan penerimaan perjapakan hingga semester I.
"Kuartal III ini memang masih diborder, anda lihat kan penerimaan pajak membaik, meski negatif di Juni tapi nggak sedalam seperti bulan Mei," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut perbaikan laju ekonomi nasional ke depannya juga bergantung pada aturan new normal dari pemerintah yang berjalan efektif dalam menekan kasus COVID-19.
"Nah kalau momentum PSBB dan segala macam keluar dan bisa dijaga tidak menimbulkan COVID yang lebih besar. Kita berharap Juli-Agustus-September, kuartal III aktivitasnya bisa menjadi lebih baik," ungkapnya.
(hek/dna)
