Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance Kamis (9/7/2020) tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir terhadap kondisi ekonomi dunia. Khususnya terkait prediksi sejumlah lembaga internasional yang menyebut ekonomi tahun ini minus.
Selain itu, tentang harga BBM Pertalite yang turun jadi Rp 6.450/liter di 50 SPBU. PT Pertamina (Persero) baru menerapkan kebijakan ini di Bali.
Ada pula tentang modus Maria Pauline membobol Rp 1,7 triliun dengan bermodalkan letter of credit (L/C). Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca berita-berita detikFinance berikut ini. Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku khawatir dengan potensi krisis ekonomi dunia tahun ini. Banyak lembaga internasional yang sudah memprediksi kontraksi ekonomi global tahun ini akan sangat dalam.
Jokowi pun meminta para menterinya untuk bekerja tidak seperti biasanya. Dia ingin semua menteri merasa bekerja seolah-olah sudah dalam kondisi krisis.
"Tadi di depan saya sudah minta, kita harus memiliki sense of crisis yang sama. Regulasi sederhanakan, SOP sederhanakan. Sesuai dengan keadaan krisis yang kita hadapi. Semua negara sekarang ini mengalami itu, kerjanya cepet-cepetan. Ini kita berkejar-kejaran dengan yang namanya waktu. Jadi sekali lagi ganti channel dari channel normal ke channel krisis," ujarnya saat membuka rapat terbatas yang membahas serapan anggaran seperti dilansir Kamis (9/7/2020).
Baca selengkapnya di sini: Ekonomi Terancam Krisis, Jokowi: Terus Terang Saya Ngeri!
Klik halaman selanjutnya.
PT Pertamina (Persero) menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dengan harga Rp 6.450/liter. Biasanya Pertalite dijual dengan harga Rp 7.650/liter, namun kini harganya dijual mirip dengan jenis Premium.
Penurunan harga ini merupakan promo yang dilakukan Pertamina di 50 titik SPBU yang ada di wilayah Denpasar, Bali. Promo ini digelar sejak tanggal 5 Juli sampai 31 Agustus 2020.
Baca selengkapnya di sini: Mantap! Harga Pertalite Turun Jadi Rp 6.450 di 50 SPBU
Klik halaman selanjutnya.
Buronan Maria Pauline Lumowa, tersangka pembobolan BNI 46 senilai Rp 1,7 triliun berhasil ditangkap oleh Kementerian Hukum dan HAM. Penangkapan ini dipimpin langsung oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
Bagaimana modus yang dilakukannya hingga bisa membawa kabur uang triliunan tersebut? Baca selengkapnya di sini: Begini Modus Maria Pauline Lumowa Bobol BNI Rp 1,7 T Lewat L/C