Muatan Balik Tol Laut Melonjak hingga 60%, Ini Sebabnya

Muatan Balik Tol Laut Melonjak hingga 60%, Ini Sebabnya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 10 Jul 2020 18:32 WIB
Pemerintah menata distribusi pengangkutan sapi dengan menggunakan kapal dari Nusa Tenggara Timur. Kapal yang mengangkut ratusan ekor sapi tersebut telah tiba di Jakarta hari ini. Hasan Alhabshy/detikcom
Ilustrasi/Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Program Tol Laut sampai saat ini masih berjalan. Muatan balik tol laut dari wilayah timur Indonesia juga menunjukkan kemajuan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Capt Wisnu Handoko menjelaskan saat ini beberapa daerah melakukan perubahan kemajuan yang cukup baik.

"Misalnya daerah Maluku Utara, yaitu Babang dan Weda misalkan itu menunjukkan ada perubahan yang bisa kita lihat. Tadinya tiga kontainer, kemarin kita lihat ada yang sampai 34 kontainer. Isinya mulai kayu, kelapa, kopra, ada beberapa produk ikan karena kita menyediakan kontainer berpendingin atau 'reefer container'. Ada sekitar lima unit itu bisa dimanfaatkan membawa hasil-hasil produk ikan," kata dia dalam siaran pers, Jumat (10/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu hal yang sama juga terjadi di Morotai, Bitung, Tahuna, Saumlaki, bahkan ada yang sampai mengirimkan muatan baliknya hingga 54 Teus, di mana mayoritas muatan berisi ikan, kayu, kopra, dan lainnya.

Hal ini cukup membanggakan sebab ada daerah yang sebelumnya tingkat keterisian muatan balik hanya sekitar 10%, saat ini ada yang di atas 60%.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan untuk meningkatkan keterisian kapal muatan balik tol laut dibutuhkan dukungan Pemerintah Daerah atau Pemda.

"Kami sangat apresiasi beberapa kepala daerah sudah membuktikan komitmennya untuk mengirim muatan balik produksi daerah. Kita juga terus lakukan koordinasi, kementerian/lembaga terkait, kalau produk muatan balik Tol Laut tersebut agar tepat sasaran seperti produk ikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perkebunan dengan Kementerian Pertanian, juga lainnya dengan kementerian terkait," jelasnya.

Bupati Pulau Morotai, Benny Laos mengatakan untuk meningkatkan pendapatan rakyat, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai juga mengoptimalkan pemanfaatan muatan balik dengan memasarkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat.

"Pengisian muatan balik merupakan program prioritas Pemkab dan kami tidak hanya mengajak, tapi juga mendorong bahkan memfasilitasi masyarakat dengan memberikan kemudahan dan insentif. Hasil masyarakat tersebut di jual ke Pulau Jawa melalui Surabaya sesuai tujuan kapal Tol laut dari Morotai ke Surabaya," katanya.

Menurut Benny selama ini sudah banyak sekali masyarakat yang berpartisipasi dengan mengirimkan hasil hutan, perkebunan, dan perikanannya. Terakhir bulan lalu sebanyak 40 kontainer yang diisi sebagai muatan balik tol laut.

Respons dari pembeli di Pulau Jawa sangat baik. Hal ini dapat dilihat pembelian yang setiap waktu terus bertambah.

"Untuk mendorong masyarakat Morotai berpartisipasi dalam muatan balik Kapal Tol Laut kami membuat Koperasi, memberikan fasilitas dan pelayanan secara gratis ditambah penyuluh dan konsultasi bagi masyarakat pemula yang ingin berpartisipasi. Di sini kami hanya sebagai fasilitator sehingga masyarakat menjadi mudah dan lancar mengirim barang sehingga akhir mereka mendapatkan keuntungan dari Program Tol Laut dan dapat meningkatkan perekonomiannya," jelas dia.



Simak Video "Video Pajak 0,5% E-Commerce, idEA: Tak Berat, Tapi Mekanismenya Harus Jelas"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads