Surat Utang Pemerintah Diborong Hingga Rp 18 T di Tengah Corona

Surat Utang Pemerintah Diborong Hingga Rp 18 T di Tengah Corona

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 13 Jul 2020 16:15 WIB
Petugas menghitung uang setoran tunai di Kantor Cabang Pembantu Bank BNI, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2012). File/detikFoto
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Surat berharga negara (SBN) ritel yaitu obligasi negara ritel seri ORI017 laris terjual hingga Rp 18 triliun di tengah pandemi COVID-19. Surat utang tersebut dijual sejak 15 Juni 2020.

"Jadi memang pada pagi hari ini sudah ditetapkan bahwa jumlah ditetapkan untuk penerbitan ORI017 itu sebesar Rp 18.336.062.000.000," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan dalam live Instagram, Senin (13/7/2020).

Menurutnya ada tiga faktor yang membuat surat utang tersebut laris meski di tengah pandemi COVID-19 sekalipun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama tentu dari aspek sisi keamanan karena ORI merupakan suatu produk investasi yang diterbitkan oleh pemerintah, sehingga terjamin dari sisi pembayaran pokok maupun dari sisi pembayaran kuponnya, dan ditawarkan dengan imbal hasil yang cukup menarik juga," jelasnya.

Faktor berikutnya adalah aspek kenyamanan terutama untuk para generasi 'rebahan' karena pembelian ORI ini dapat dilakukan dari rumah.

ADVERTISEMENT

"Dan yang ketiga aspek kepedulian sosial karena kita tahu dalam kondisi pandemi ini justru kepedulian masyarakat semakin tinggi, dan ini merupakan suatu bentuk dukungan masyarakat untuk bergotong-royong bersama pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19," tambahnya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman pada kesempatan sebelumnya mengatakan ORI017 merupakan instrumen investasi yang aman, mudah, dan terjangkau untuk masyarakat. Apalagi di tengah pandemi COVID-19.

Menurut Luky, kondisi pandemi COVID-19 merupakan sesuatu yang tidak pernah diperkirakan terjadi oleh bangsa ini. Kondisi sulit yang dimulai dari adanya krisis kesehatan sampai berdampak pada kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat memerlukan gerakan kolektif baik dari pemerintah, swasta dan publik untuk saling mendukung dalam menghadapi tekanan yang terjadi.

"ORI017 hadir di tengah kondisi ketidakpastian saat ini untuk menjadi alternatif investasi utama bagi masyarakat. Peluncuran ORI017 dinilai sangat tepat dalam kondisi saat ini karena masyarakat memerlukan investasi yang aman, mudah, terjangkau serta dapat dicairkan sebelum jatuh tempo," kata Luky dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (15/6/2020).




(toy/dna)

Hide Ads