Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Indonesia (APBN) yang bengkak karena pandemi virus Corona. Jokowi yakin pada 2023 defisit APBN akan kembali normal.
Jokowi mengatakan, dia percaya defisit APBN akan berangsur turun dan kembali ke level di bawah 3% pada 2023.
"Jadi nanti akan ada penyesuaian. Sekarang defisitnya 6,38% (dalam Perpres 72/2020 defisit APBN 6,34%), nanti tahun depan akan menjadi 5 koma, tahun depannya lagi 4 koma, ke tahun itu akan di bawah 3% lagi," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski defisit APBN tahun ini membengkak, Jokowi menilai angka itu masih relatif kecil dibandingkan dengan negara lain. Dia juga menjamin pemerintah menjalankan APBN dengan hati-hati.
"Yang paling penting menurut saya bukan gedenya, tapi tepat sasaran, yang mau disasar benar. Seperti bansos produktif tadi untuk bantuan modal kerja, asal tepat sasaran. Pertama untuk membangkitkan daya beli masyarakat dan membantu modal kerjanya lagi, saya mau mutar ke seluruh kota untuk urusan ini," tutupnya.
Sore tadi Jokowi mengundang para pelaku usaha mikro, mulai dari pedagang pasar hingga asongan ke Istana Kepresidenan. Mereka diberikan Bantuan Modal Kerja (BMK) masing-masing mendapatkan Rp 2,4 juta.
Bantuan itu juga nantinya akan diberikan kepada 12 juta pelaku usaha mikro lainnya. Jika dijumlahkan maka total BMK yang disalurkan mencapaj Rp 28,8 triliun.
(das/dna)