Ngeri! Ini 3 Bukti Virus Corona Hajar Habis Industri Pariwisata RI

Ngeri! Ini 3 Bukti Virus Corona Hajar Habis Industri Pariwisata RI

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 14 Jul 2020 11:41 WIB
pura uluwatu dan tari kecak
Foto: (Syanti/detikTravel)
Jakarta -

Pandemi virus Corona (COVID-19) tak bisa dipungkiri telah memukul banyak sektor perekonomian, terutama pariwisata. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan dampak COVID-19 terhadap sektor tersebut.

Dampak COVID-19 benar-benar memukul industri pariwisata dari hulu ke hilir. Tutupnya restoran dan hotel membuat banyak orang harus dirumahkan bahkan terkena PHK.

Berikut 3 potret terpukulnya industri pariwisata oleh Corona

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. 2.000 Hotel dan 8.000 Restoran Tutup

Setidaknya sebanyak 10.000 ribu hotel dan restoran terpaksa tutup selama pandemi dan baru operasional kembali pada pertengahan Juni 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

"Untuk hotel yang dapat kami laporkan itu lebih dari 2.000 hotel yang menyatakan tutup operasionalnya dan sekarang ini mereka mulai buka dari pertengahan Juni, mudah-mudahan ini bisa bertahap buka lagi dan ada 8.000 restoran yang tutup," ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani, Selasa (14/7/2020).

2. Kerugian Capai Rp 85,4 Triliun

Kerugian yang diterima kedua sektor ini bila ditotal bisa mencapai Rp 70 triliun. Bila ditambah dengan maskapai penerbangan dan operator tur mencapai Rp 85,4 triliun.

"Kerugiannya untuk sektor hotel itu adalah Rp 30 triliun, dan restoran itu Rp 40 triliun sampai dengan April yang lalu. Lalu, kerugian untuk maskapai penerbangan US$ 812 juta (setara Rp 11,4 triliun) dan untuk tour operator itu adalah Rp 4 triliun," sambungnya.

Kerugian ini didapat karena telah terjadi penurunan wisatawan secara drastis sejak adanya COVID-19 baik wisawatan global maupun domestik. Penurunan jumlah wisatawan sendiri sudah mulai dirasakan sejak 2019 dan tahun ini diperkirakan penurunannya bakal lebih dalam lagi.

"Di kuartal pertama itu sekitar 2,6 juta orang ya total wisatawan mancanegara, domestik adalah sekitar 16,1 juta, dan ini kemungkinan tidak akan bergerak lebih dari angka itu, karena sampai sekarang belum dibuka lagi untuk wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia. Nah ini untuk perjalanan domestik juga demikian, kita sempat di 2018 303 juta orang domestic traveller, tapi di 2019 turun menjadi 275 juta orang karena kendala harga tiketnya mahal pada waktu itu, dan kemungkinan skala ini akan jauh drop lagi karena adanya pandemi dan juga kesulitan dari regulasi apabila kita naik pesawat udara," tambahnya.

3. PHK Karyawan

Kerugian yang diderita seluruh sektor di industri pariwisata tersebut mengakibatkan perusahaan terpaksa merumahkan hampir lebih dari 95% tanpa digaji selama pandemi. Kemungkinan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah sebesar 30-40% dari jumlah pekerja, ditambah pekerja kontrak tidak diperpanjang saat kontraknya habis dan tidak terjadi pergesaran permintaan tenaga kerja dengan skill yang berbeda.

"Saat ini hampir semua, hampir mayoritas di atas 95% karyawan itu dirumahkan atau dicutikan di luar tanggungan perusahaan, kalau yang di PHK jumlah relatif sedikit," imbuhnya.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads