Pedagang Hewan Kurban di Kudus Kurangi Stok Selama Pandemi

Pedagang Hewan Kurban di Kudus Kurangi Stok Selama Pandemi

Dian Utoro Aji - detikFinance
Selasa, 14 Jul 2020 12:49 WIB
Ternak kerbau di Desa Singocandi Kecamatan Kota, Kudus
Foto: Ternak kerbau di Desa Singocandi Kecamatan Kota, Kudus, Selasa (14/6/2020). (Dian Utoro Aji/detikcom).
Kudus -

Pedagang hewan kurban di Kudus terpaksa harus mengurangi stok. Pasalnya, di tengah pandemi virus Corona tingkat permintaan hewan kurban mengalami penurunan hingga 50 persen.

"Jadi menurun banyak, banyak pengangguran disamping juga banyak instansi hingga sekolah yang tidak ada aktivitas secara langsung adanya COVID-19. Turun hampir 50 persen," kata pedagang hewan kurban, Mohammad Shodri (50) di kandangnya yang terletak di Desa Singocandi Kecamatan, Kota Kudus, Selasa (14/7/2020).

Shodri mengatakan, hewan kurban yang dijual ada kerbau dan sapi. Namun paling banyak kerbau. Tahun ini jumlah hewan kerbau yang ada sebanyak 34 kerbau. Sedangkan sapi ada enam ekor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kerbau stok ada 34 ekor, saat ini sudah ada yang laku sebanyak 26 ekor. Sedangkan sapi ada enam ekor baru laku tiga ekor," ujar dia.

Dia menjelaskan, jumlah itu berkurang jika dibandingkan tahun lalu. Padahal tahun 2019 stok hewan kurban bisa mencapai 50 ekor lebih. Tahun lalu ia menyetok hewan kurban ada 50 hingga 60 ekor. Dan laku 47 ekor kerbau.

ADVERTISEMENT

"Sedangkan untuk sapi tahun lalu ada 10 ekor dan laku empat ekor," ujar dia.

Shodri yang sudah menjadi pedagang ternak puluhan tahun ini menyebutkan harga hewan kurban tahun ini mengalami kenaikan. Baik kerbau atau sapi. Rata-rata kenaikan hewan kurban mengalami kenaikan 10 hingga 20 persen.

"Kenaikan harga kisaran 10-20 persen hari biasa. Harganya kisaran mulai Rp 18 juta sampai Rp 35 juta, yang ada di sini, baik sapi dan kerbau," jelasnya.

Pesanan datang dari sejumlah daerah. Baik dari Kudus, Jepara hingga ada yang dari Semarang. Paling banyak pesanan dari panitia masjid sedangkan sisanya dari instansi pemerintahan dan sekolah.

"Ya dalam kota, banyak panitia masjid. Sekolah juga ada. Kudus, luar kota Jepara, Semarang ada," jelasnya.

Shodri menambahkan untuk perawatan tidak susah. Dia hanya menyediakan makanan hingga minuman ditambah dengan vitamin. Sehingga hewan kurban tetap terjaga kesehatannya.

"Kita kasih makan, kalau ada sapi atau kerbau yang kurang sehat kita kasih vitamin. Biar kondisi tetap sehat," tandas Shodri yang juga menjadi perangkat desa setempat.




(dna/dna)

Hide Ads