Terungkap! Ada Ulah BUMN yang Bikin Neraca Dagang RI Tekor

Terungkap! Ada Ulah BUMN yang Bikin Neraca Dagang RI Tekor

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 14 Jul 2020 16:40 WIB
Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin
Foto: Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin/ Foti:Rachman Haryanto/detik.com
Jakarta -

Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengungkap penyebab defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) di Indonesia yang disumbangkan oleh badan usaha milik negara.

Dia mencontohkan yang terjadi di PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Mereka melakukan ekspor barang mentah dengan nilai yang rendah, lalu mengimpor kembali dalam bentuk barang jadi yang nilainya lebih tinggi.

Dia menjelaskan bahwa Inalum mengekspor bauksit dengan harga US$ 30 dolar per ton. Lalu mereka mengimpor alumina yang harganya US$ 400 per ton. Padahal untuk memproduksi 1 ton alumina hanya membutuhkan 3 ton bauksit senilai US$ 90.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau 3 (ton bauksit) x US$ 30, kan US$ 90 kita ekspor, impornya US$ 400, 4 kali lipat," kata Budi di acara virtual penandatanganan perjanjian potensi kerja sama sinergi Pertamina Group dengan BUMN galangan kapal klaster industri manufaktur, Selasa (14/7/2020).

"Jadi kenapa current account-nya negatif? ya karena memang itu ekspornya murah, impornya mahal," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Padahal produk jadi yang diimpor, bahan bakunya berasal dari Indonesia. Artinya Indonesia bisa memproduksi barang yang sama tanpa harus impor.

"Waktu dulu pertama kali berhenti dari bankir kerja di tambang, saya baru sadar bahwa Inalum itu impor alumina dari luar negeri. Padahal alumina itu dibikin dari bauksit dalam negeri," tambahnya.

Dia pun mengingatkan BUMN-BUMN besar agar tidak membelanjakan modalnya ke luar negeri. Kalau bisa diprioritaskan di dalam negeri.

"Nah kebetulan dengan adanya COVID ini kita ingin memastikan bahwa perputaran roda ekonomi ini terjadi di Indonesia. Pertamina, PLN, tambang, termasuk Telkom, ya kalau bisa uangnya jangan di-spend (dihabiskan) keluar. Uangnya di-spend ke dalam supaya orang-orang kita yang ekonominya lagi susah, yang gajinya lagi susah mendapatkan kucuran uang tersebut," tambahnya.




(toy/dna)

Hide Ads