Terburuk Dalam 12 Tahun, Maskapai Ini Rugi Rp 87 T Gegara Corona

Terburuk Dalam 12 Tahun, Maskapai Ini Rugi Rp 87 T Gegara Corona

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 15 Jul 2020 15:10 WIB
delta airlines
Foto: Delta Airlines (Reuters)
Jakarta -

Delta Air Lines membukukan kerugian hampir US$ 6 miliar setara Rp 87 triliun (kurs Rp 14.500) selama tiga bulan terakhir. Ini menjadi kerugian terburuk sejak 2008.

Kerugian ini disebabkan meningkatnya kasus virus Corona yang berdampak semakin penurunnya permintaan penerbangan. Selain itu, Delta juga memangkas rencana jadwal penerbangan dari seribu penerbangan yang dijadwalkan untuk Agustus mendatang, kini dipangkas jadi hanya 500 penerbangan.

CEO Delta Air Lines Ed Bastian menyebutkan kuartal ini menjadi kuartal terburuk sepanjang sejarah perusahaan. Mengingat pandemi virus Corona telah berdampak besar pada finansial dan ekonomi global khususnya industri penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari CNN, Rabu (15/7/2020) maskapai ini membukukan kerugian bersih yang disesuaikan sebesar US$ 2,8 miliar (Rp 40 triliun), ditambah biaya respon dampak virus Corona senilai US$ 2,5 miliar (Rp 36 triliun) dan writedown senilai US$ 2,1 miliar (Rp 30 triliun).

Pendapatan maskapai pun tercatat anjlok 91%, sejak awal adanya pandemi virus Corona . Bastian memperkirakan perjalanan musim panas ini hanya mencapai 20% hingga 25% dari tingkat normal.

ADVERTISEMENT

Bastian mengungkapkan bahwa tidak ada kepastian kapan industri penerbangan akan pulih kembali. Dia pun memprediksi industri penerbangan akan sulit mencapai tingkat seperti sebelum pandemi jika belum ada kejelasan kapan pembatasan wilayah (lockdown) di beberapa negara akan berakhir.

"Tidak ada batas waktu yang jelas kapan perbatasan internasional akan dibuka untuk kita para pelancong. Mungkin tidak akan pernah kembali ke tingkat sebelumnya," kata Bastian.

Bastian juga mengatakan bahwa 17.000 karyawan Delta atau hampir 20% dari stafnya secara sukarela melakukan pensiun dini. Hal ini meningkatkan harapan maskapai akan bertahan tanpa PHK paksa akhir tahun ini.




(eds/eds)