Tak sedikit masyarakat yang mulai berbisnis semenjak adanya pandemi COVID-19. Beberapa di antaranya mungkin baru tergerak untuk mulai sekarang atau saat era normal yang baru (new normal) diterapkan. Lalu, bidang usaha apa yang paling bisa mendatangkan hasil selama new normal nanti?
Menurut laporan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setidaknya ada beberapa bidang usaha yang senantiasa bergerak positif selama pandemi. Bahkan selalu menunjukkan peningkatan permintaan setiap harinya.
Di antaranya adalah kuliner, aplikasi dan game developer, film dan musik, souvenir dan kerajinan tangan, tekstil (masker), desain komunikasi visual, seni rupa, desain interior, fotografi hingga desain produk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini kita lihat elektronik, makan minuman, order secara digital lewat platform e-commerce, fashion, tekstil, hari ini mulai muncul kreasi fashion yang menyesuaikan dengan kebutuhan protokol kesehatan, masker yang tadinya standar, sekarang mulai disesuaikan dengan apakah matching dengan bajunya, dengan hijabnya, saya kira ini kemudian akan membuka potensi dan peluang baru bagi milenial untuk berbisnis berusaha," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo dalam acara Pajak Bertutur 2020, Rabu (15/7/2020).
Demikian pula, persepsi pasar terhadap Indonesia, sejak Juni lalu sudah menunjukkan peningkatan positif. Sebelumnya, pada bulan Mei 2020, ada 10 negara investor yang masih memberikan persepsi negatif terhadap pasar Indonesia. Sedangkan, memasuki Juni 2020, persepsi negatif itu berkurang tinggal 8 negara saja dari total 17 negara investor.
"Kalau kita lihat persepsi pasar terhadap Indonesia melalui social listening tool, kita bisa lihat di bulan Mei banyak sekali persepsinya ke Indonesia masih rendah, tapi kita lihat di bulan juni sudah mulai naik, maksud saya di sini, ini adalah harapan, tetap semangat, setiap masalah, bencana pasti ada peluang," tambahnya.
Sedangkan, bidang usaha yang masih terdampak paling dalam dan diramal paling lama pulih adalah pariwisata seperti penyedia akomodasi, layanan rekreasi dan olahraga, agen perjalanan dan layanan kebudayaan, penyedia wisata, transportasi udara, laut dan darat, layanan penyewaan transportasi dan lain sebagainya.
"Kalau kita melihat bidang usaha mana yang terdampak dalam tentunya pariwisata adalah yang pertama kali terdampak dan boleh dibilang, recoverynya bisa jadi akan lama akan muncul belakangan," tutupnya.
(dna/dna)