Wira-wiri di DKI Naik Angkot hingga Ojol Nanti Bermodal 1 Kartu

Wira-wiri di DKI Naik Angkot hingga Ojol Nanti Bermodal 1 Kartu

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 15 Jul 2020 18:48 WIB
Pemprov DKI Jakarta dan PT KAI sudah mulai menerapkan konsep stasiun terpadu. Konsep ini mengintegrasikan transportasi antar moda di satu tempat yang berdekatan.
Foto: Istiimewa
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta bersama Kementerian Perhubungan dan BUMN, sore ini menandatangani perjanjian pemegang saham sistem integrasi pembayaran antarmoda transportasi. Artinya warga di Jakarta nantinya bisa berpindah-pindah antarmoda transportasi mulai dari yang umum sampai ke ojek online (ojol) cukup dengan satu device bisa berbentuk kartu ataupun telepon genggam saja.

"Alhamdulillah, kita sekarang sudah mulai memasuki babak baru itu, pengintegrasian kita lakukan secara lengkap, beberapa waktu yang lalu, kita memasuki fase di mana antar kendaraan tersambungkan, kita sama-sama resmikan di Stasiun Tanah Abang waktu itu, sekarang antarmoda nya tersambungkan, lalu, pada sore hari ini, ticketing-nya menjadi satu. Dengan begitu kita bisa nantinya menyaksikan warga cukup dengan memiliki satu device apakah itu kartu, apakah nanti cellphone, apapun itu tapi instrumen tunggal yang bisa digunakan untuk semua moda transportasi di Jakarta," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Konferensi Pers secara virtual, Rabu (15/7/2020).

Targetnya, kemudahan sistem pembayaran moda transportasi ini bisa mulai dirasakan pada pertengahan tahun 2021 mendatang. "Mudah-mudahan bila tidak ada halangan, maka pertengahan tahun depan, mudah-mudah masyarakat di Jakarta bisa menikmati device 1 untuk semua," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mewujudkan rencana tersebut hari ini pemerintah resmi mendirikan PT Jak Lingko Indonesia untuk mengintegrasikan sistem ticketing dan tarif moda transportasi di Jakarta. Selain bertugas mengurus tiket dan tarif seluruh moda transportasi di Jakarta, PT Jaklingko Indonesia juga diamanahkan untuk mengelola data penduduk untuk kemudian bisa dimanfaatkan ketika pemerintah hendak membuat kebijakan.

"Pengintegrasian ini kemudian melahirkan sebuah institusi PT Jak Lingko Indonesia yang akan mengintegrasikan tarif dan tiket. Sekaligus juga saya ingin menyampaikan harapan, bahwa PT Jak Linko ini nantinya menjadi perusahaan teknologi dan data karena akan memiliki kekayaan informasi yang luar biasa, pergerakan penduduk dengan menggunakan single device dan dikerjakan secara kolosal, jutaan orang setiap hari, menciptakan informasi yang amat kaya tentang pergerakan penduduk," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Diharapkan, pengembangan sistem integrasi pembayaran antarmoda transportasi ini kemudian bisa dikembangkan pula ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Kita menyadari bahwa ini adalah sebuah harapan untuk bisa nantinya memperluas, sekarang memang baru di scope jakarta, semoga nanti meluas di Jabotabek dan mudah-mudahan nanti meluas ke berbagai wilayah, karena itu namanya (Jak Linko) pun mencerminkan visinya bukan hanya melayani warga sebuah kota tapi siap melayani seluruh warga Indonesia," pungkasnya.




(hns/hns)

Hide Ads