Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mematok pertumbuhan ekonomi Jabar lompat ke 9% pada 2021 pasca pandemi COVID-19 berakhir. Sementara tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 2-3%.
"Kita optimis sampai akhir Desember, Jawa Barat masih bisa positif minimal di 2% sampai 3% dan berharap 2021 lompat ke 9%, ada euforia. Kemudian normal lagi 5% di tahun-tahun berikutnya," kata dia dalam acara DBS Asian Insights Conference 2020 di saluran YouTube DBS Indonesia, Kamis (16/7/2020).
Ekonomi Jabar, lanjut dia bakal terancam tumbuh negatif jika pemulihan (recovery) ekonomi tidak segera dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah hasil kajian dari UNPAD mengatakan bahwa kalau kita tidak melakukan tindakan recovery ekonomi sambil melawan COVID maka Jawa Barat di akhir tahun pertumbuhan ekonominya bisa minus di bawah 0, dan kembali positifnya itu cukup lama," jelasnya.
Dia menjelaskan ekonomi Jabar dibuka menyesuaikan kondisi di masing-masing zona. Jika zona hitam atau kritis maka hanya 10% yang boleh buka, yaitu ekonomi yang bersifat esensial. Kemudian kalau merah hanya 30% aktivitas ekonomi yang dibuka, zona kuning 60%, zona biru 90% kecuali pendidikan, dan zona hijau 100%.
Sekarang, lanjut dia bahwa 80% wilayah Jabar, ekonominya sudah dibuka kembali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Jawa Barat optimis menjadi provinsi pertama yang bisa move on menuju provinsi yang ekonominya bisa positif dan mengalami percepatan recovery," tambahnya.
(toy/fdl)