3 Hal yang Bikin Jokowi Lega Nggak Pilih Lockdown

3 Hal yang Bikin Jokowi Lega Nggak Pilih Lockdown

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 16 Jul 2020 19:11 WIB
Presiden Jokowi
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur Indonesia tidak memilih lockdown di tengah merebaknya Corona (COVID-19). Sebab, jika lockdown, maka akan memicu gejolak ekonomi yang ujungnya mendorong ekonomi anjlok makin dalam.

Berikut 3 hal yang membuat Jokowi bersyukur tidak memilih lockdown:


(1) Ekonomi RI tidak anjlok hingga minus 17%

Jokowi sepertinya bersyukur dengan capaian itu. Dia percaya jika RI mengambil kebijakan lockdown kontraksi ekonomi akan jauh lebih dalam lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu mungkin bisa minus 17%," tutur Jokowi ketika memberikan pengarahan di depan para gubernur di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).


(2) Ekonomi kuartal I-2020 masih positif

Pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 yang masih tumbuh positif 2,97%. Jokowi merasa beruntung dengan catatan pertumbuhan ekonomi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Beruntung sekali, kita sekarang ini, kondisi ekonomi kita, meskipun di kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan," ujarnya saat memberikan pengarahan di depan para gubernur di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).


(3) Ekonomi kuartal II-2020 diprediksi minus namun tidak anjlok dalam

Untuk kuartal II-2020 sendiri diperkirakan -4,3%. Proyeksi itu lebih tinggi dari prediksi pemerintah sebelumnya di angka -3,8%. Jokowi nampaknya bersyukur, meski ekonomi minus, namun tidak dalam seperti prediksi untuk negara-negara lain.

"Terakhir yang saya terima dari OECD, Perancis misalnya di angka minus 17,2%. Inggris minus 15,4%. Jerman minus 11,2%. Amerika (Serikat) minus 9,7%. Minus semuanya, negara-negara minus, enggak ada yang plus semua. Padahal di awal, IMF itu memperkirakan masih plus, (negara) yang plus itu China, India, Indonesia," papar Jokowi saat memberikan pengarahan di depan para gubernur di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).




(hns/das)

Hide Ads