Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung soal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) pimpinan Prabowo Subianto. Menurutnya, anggaran milik Prabowo memang wajar besar, khususnya untuk menguatkan alat utama sistem pertahanan alias alutsista.
Prabowo sendiri dititipkan anggaran yang cukup besar, dari catatan detikcom yang dihimpun Minggu (19/7/2020), Kemhan di tahun ini mendapatkan anggaran sebesar Rp 127,35 triliun. Yang merupakan anggaran kementerian/lembaga (K/L) paling besar.
Anggaran Prabowo mengungguli Kementerian PUPR sebesar Rp 120,2 triliun dan Polri Rp 90,3 triliun, dalam daftar 3 teratas K/L dengan anggaran terbesar di tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dana tersebut, Prabowo akan membiayai program prioritas Kemhan mulai dari peningkatan kekuatan pertahanan, modernisasi alutsista/non alutsista dan profesionalisme prajurit. Serta kesiapan operasi matra darat, laut dan udara maupun secara integratif.
Belanja alutsista menjadi fokus anggaran Prabowo dengan bagian paling besar mencapai Rp 14, 53 triliun. Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan fokus anggaran alutsista adalah pengadaan pesawat tempur di tahun ini. Danhil juga mengatakan pemerintah fokus mencari radar.
"Beliau (Prabowo) fokus pada pesawat tempur. Kemudian soal kapal perang yang juga radar karena yang paling urgent di kita hari ini dan menurut Pak Prabowo itu penting adalah radar," jelas Danhil kepada wartawan di Balai Media, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).
Danhil juga mengatakan Kemhan akan menaruh konsentrasi penuh di industri peluru yang sebelumnya hanya bisa dipenuhi 450 juta peluru dari target 1 miliar per tahun.
Termasuk fokusnya adalah industri peluru. Saya kasih contoh ya, kita produksi Pindad itu hanya mampu memproduksi sekitar 450 juta peluru, padahal kebutuhan peluru kita 1 miliar per tahun," papar Danhil.
Masih dalam anggaran alutsista, Prabowo menganggarkan dana untuk pemeliharaan dan perawatan untuk Alpung, KRI, Kal, Ranpur/Rantis darat sebanyak 143 unit sebesar Rp 3,19 triliun. Sementara itu, pemeliharaan/perawatan Pesawat Udara, Senjata & Almatsus lainnya sebanyak 228 unit sebesar Rp 5,10 triliun.
Kemudian bila dirinci, total anggaran Rp 127,35 triliun bersumber dari rupiah murni sebesar 82,8%, pinjaman luar negeri sebesar 7,1%, rupiah murni pendamping sebesar 4,3% pinjaman dalam negeri sebesar 1,9%, PNBP sebesar 2,1% dan BLU sebesar 1,8%.