3 Catatan buat Tim Anti-Corona Jokowi

3 Catatan buat Tim Anti-Corona Jokowi

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 21 Jul 2020 22:30 WIB
Ilustrasi tim pemenangan Jokowi
Foto: Ilustrator: Edi Wahyono
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan agar tim tersebut benar-benar mampu membuat perekonomian Indonesia pulih.

1. Cakupan Wewenang yang Diberikan

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet, aspek pertama yang perlu dicatat adalah seberapa besar jangkauan tim bentukan Jokowi ini untuk masuk ke setiap permasalahan yang menghambat pemulihan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah yang perlu dipastikan kalau menurut saya PEN ini seberapa jauh dia bisa mempunyai kekuatan untuk misalnya memastikan bahwa program ini bisa dijalankan," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (21/7/2020).

2. Sinergi Antar Lembaga

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah peran Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yaitu Kepala BNPB Doni Monardo yang juga berada di tim bentukan Jokowi tersebut. Seluruh pihak yang terlibat harus kompak dan bisa bersinergi satu sama lain dalam menjalankan tugasnya.

ADVERTISEMENT

"Dalam hal ini tugas Satgas PEN-nya berhasil perlu diselesaikan dulu permasalahan di sisi kesehatan. Artinya satgas kesehatannya juga perlu ditingkatkan juga kinerjanya, sehingga kolaborator antara dua satgas ini yang kemudian bisa menahan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun ini tidak terjerembab lebih dalam," tambahnya.

3. Perlu Gebrakan

Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai tim bentukan Jokowi ini tidak akan efektif jika tidak memiliki gebrakan.

"Nah apakah akan efektif menurut saya tidak terlalu efektif, mengingat pertama, pandeminya ini sulit dikendalikan kalau hanya memang tim tersebut tidak banyak melakukan gebrakan-gebrakan baru untuk mengurangi pandemi itu. Jadi persoalan utamanya di situ," ujarnya.




(toy/dna)

Hide Ads