Perhatian! Pengusaha Jakarta Jangan Recoki Investasi di Daerah

Perhatian! Pengusaha Jakarta Jangan Recoki Investasi di Daerah

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 22 Jul 2020 08:45 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) didampingi Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum (kanan) dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi (kiri) menyampaikan arahan saat rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 di Makodam III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Senin (22/6/2020). Rapat tersebut membahas evaluasi dan perkembangan penanganan dalam memutus rantai penularan COVID-19 di Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak ingin pengusaha daerah hanya dijadikan penonton ketika ada investasi yang masuk ke wilayahnya. Dia menegaskan tak ingin investasi yang masuk ke Jabar direcoki oleh pengusaha dari Jakarta.

Hal itu dia sampaikan dalam acara groundbreaking pembangunan pabrik milik PT Meiloon Technology Indonesia di Subang, Jawa Barat (Jabar).

"Ini mohon juga dicatat agar investasi di Jawa Barat itu partner-nya memaksimalkan pengusaha-pengusaha Jawa Barat. Itu pesan paling penting, kenapa? Karena 53% ekonomi Indonesia dikuasai oleh 1% kelompok. Menurut saya ini jauh dari sila kelima," kata dia dalam acara groundbreaking yang ditayangkan di saluran YouTube BKPM, Selasa (21/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa di Jabar juga banyak pengusaha yang memadai yang dapat dilibatkan oleh investor yang berinvestasi di Indonesia.

"Jadi jangan sampai lagi pengusaha di Jakarta di sini padahal (di Jabar) ada yang memadai tetapi tidak diajak sebagai bagian dari pembangunan, hanya jadi penonton. Itu yang menyebabkan tadi 1% kelompok manusia menguasai 53% ekonomi Indonesia. Nah ini pelan-pelan harus diubah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kepala BKPM sependapat dengan pria yang akrab disapa Emil itu. Klik halaman selanjutnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sependapat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahwa investasi yang masuk ke daerah tidak boleh lagi dinikmati oleh pengusaha Jakarta. Yang seharusnya mendapatkan manfaat dari masuknya investasi ke daerah adalah pengusaha-pengusaha daerah itu sendiri.

"Kami juga menyampaikan supply terhadap kebutuhan dalam rangka pembangunan industrinya itu juga mengoptimalkan semaksimal mungkin dari provinsi Jawa Barat dan lebih khusus kabupaten Subang," kata dia dalam acara groundbreaking yang ditayangkan di saluran YouTube BKPM, Selasa (21/7/2020).

Menurutnya investasi dari perusahaan asal Taiwan yang bergerak di bidang usaha industri speaker, audio, dan video elektronik itu itu merupakan momentum untuk pengusaha daerah.

"Ini adalah momentum, bukan lagi jawabannya untuk orang Jakarta menganggap mereka yang paling hebat. Tidak lagi. Di zaman kepemimpinan kami sebagai Kepala BKPM, atas perintah Bapak Presiden bahwa setiap investasi yang masuk di daerah harus menggandeng pengusaha lokalnya, pengusaha nasional yang ada di daerah, bukan pengusaha nasional yang ada di Jakarta saja. (Itu) Nggak boleh lagi," jelasnya.

Menurutnya cara pandang yang ada selama ini harus diubah agar manfaat dari investasi yang datang bisa dirasakan secara merata.

"Yang punya bangsa ini adalah anak-anak negeri dari pelosok-pelosok desa, dari pelosok-pelosok perkampungan, dari pelosok-pelosok pesisir maupun gunung yang bersumber muara pada kabupaten dan provinsi. Jadi sudah harus kita rubah cara pandang ini," tambahnya.



Simak Video "Video: RK Lama Tak Terlihat, Sekali Muncul Jadi Korban Delay Pesawat"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads